Dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Saat dimana seluruh mobilitas kita serba dibatasi. Karena si virus corona ini pun, tradisi mudik saat momen Lebaran dan Tahun Baru pun menjadi susah sulit.
Ada dua pilihan bagi perantauan yakni, curi-curi jalan untuk melanggar imbauan, atau menahan diri dengan sangat terpaksa untuk tidak mudik merayakan momen hari raya di kampung halaman bersama keluarga dan handai taulan.
Padahal tradisi mudik di hari raya setiap tahun sudah menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Meskipun para pemudik tahu dan sadar bahwa mereka akan berjibaku dengan kemacetan, berebut tiket transportasi, dan drama ala momen mudik lainnya.
Kini setelah dua tahun berlalu dan kasus pandemi mulai melandai sejalan dengan peningkatan jumlah orang yang sudah divaksinasi, pemerintah akhirnya kembali mengizinkan para perantauan itu mudik ke kampung halaman. Syarat perjalanan pun lebih dipermudah khususnya bagi mereka yang sudah menerima booster vaksin Covid-19. Yeay!
Sayaamati, sudah sejak Senin lalu vibes mudik akhirnya kembali terasa. Berbagai media pun sudah melaporkan pantauan mereka tentang persiapan gelombang mudik maupun laporan kondisi di titik-titik strategis seperti di terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, bandar udara, hingga perbatasan provinsi.
Kesibukan di pusat-pusat perbelanjaan pun kembali menggeliat dari tidur panjang mereka. Mungkinkah fase endemik sudah semakin dekat? Entahlah, tapi yang jelas suasana hidup kembali terasa.
Pagi kemarin pun ketika saya dalam perjalanan ke kantor di daerah Jakarta Pusat, suasana jalan mulai terasa lengang. Nampaknya para pemudik menuruti himbauan pemerintah untuk mudik lebih awal supaya tidak terjebak dalam horor kemacetan akibat volume kendaraan yang membludak.
Di sejumlah tempat, saya juga melihat tampak beberapa orang menarik koper-koper mereka. Jadi ikut senang rasanya karena akhirnya mereka bisa bertemu keluarga setelah dua tahun absen Lebaran di kampung halaman.
Ya, beberapa instansi dan perusahaan memang mengadakan mudik kolektif/gratis dengan bus bagi karyawan dan keluarganya. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menurunkan volume kendaraan yang melintas.
Nah tentunya saat mudik kita tidak ingin merasa cemas bin waswas akan rumah yang kita tinggalkan bukan?Â