Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Vitamin D dan Imunitas di Masa Pandemi Covid-19

1 Agustus 2021   07:00 Diperbarui: 1 Agustus 2021   17:09 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapsul Vitamin D (Sumber: Michelle Blackwell via unsplash.com)

Ngobrolin pandemi Covid-19 serasa tak ada habisnya. Per tanggal 3 Juli lalu pemerintah akhirnya menetapkan status PPKM Darurat se-Jawa dan Bali, akibat lonjakan kasus positif Covid-19. 

Lonjakan ini bisa jadi disebabkan ketika masyarakat cenderung lengah dan abai terhadap protokol kesehatan, terutama ketika sudah mulai banyak yang menerima vaksin Covid-19. Padahal meskipun kita telah divaksinasi, protokol kesehatan tetap harus terus dijalankan. Mengapa begitu?

Tujuan utama vaksinasi di masa pandemi adalah untuk mempercepat terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok). 

Pada saat herd immunity tercapai, orang-orang tidak lagi mudah tertular karena tubuhnya telah memiliki kekebalan atau paling tidak telah mengenali antigen virus. 

Menurut para ahli, herd immunity akan tercapai apabila sekitar 70% penduduk telah divaksin. Tentu pembaca sekalian bisa menghitung sendiri berapa jumlah dari 70% penduduk Indonesia?

Nah berhubung Vaksin Covid-19 ini masih tergolong baru, maka ketersediaannya juga masih terbatas. Pemerintah Indonesia pun telah mendatangkan vaksin dalam periode dan jumlah yang bertahap, sehingga pemberiannya perlu dilakukan secara bertahap juga sesuai dengan skala prioritas. 

Tapi mengingat saat ini lonjakan kasusnya kian besar, vaksinasi sudah bisa diterima oleh setiap orang sesuai dengan usia dan kondisi fisik yang direkomendasikan.

Oleh sebab itu selama herd immunity belum terbentuk, maka masih ada kemungkinan potensi penularan. Dan meskipun kita sudah divaksin, bukan berarti kita kebal total terhadap infeksi virus tersebut. 

Ibaratnya, meskipun kita sudah mengenakan helm saat mengendarai motor, bukan berarti kita terhindar dari kecelakaan secara total.

Sama halnya dengan vaksinasi. Vaksinasi akan membantu tubuh kita mampu mengenali serangan virus tertentu, sehingga diharapkan gejala yang timbul tidak terlalu parah (kritis).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun