Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Membangun Personal Branding di Kompasiana, Seberapa Penting Sih?

10 Juni 2021   17:38 Diperbarui: 10 Juni 2021   17:39 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (by Christin Hume via unsplash.com)

Kalau dilihat pada profil statistik Kompasiana per 2017, total ada 1,500,00 konten dari 355,000 member. Per hari ada 300 artikel/konten yang dipublikasikan. Konten-konten yang masuk ini akan dikurasi oleh admin Kompasiana mana yang masuk label 'Pilihan', 'Featured', hingga 'Artikel Utama/AU'. Predikat yang diincar para penulis. Terbayang dong betapa banyak saingan konten kita di Kompasiana?

Nah, supaya pembaca notice dengan keberadaan kita di Kompasiana, kita harus sering-sering menulis. Jika memungkinkan konten kita setidaknya bisa masuk label 'Pilihan' kalau tidak bisa Headline (AU). Cuma seperti yang sering ditulis Kompasianer lainnya, kriteria admin K memberi label AU masih menjadi misteri hingga saat ini. Hihihi...

4. Jangan Asal Clickbait

Seperti yang sudah saya singgung tadi, kita perlu konsisten dalam menulis. Baik itu dalam hal ketegori tulisan, maupun frekuensi. Namun perlu diingat, jangan coba-coba menulis artikel yang judulnya cuma clickbait. Dijamin selanjutnya pembaca akan malas berkunjung ke lapak kalian.

Ada banyak tulisan dengan bahasan yang mendalam karena memang ditulis oleh penulis yang menguasai bidangnya. Tapi bukan berarti konten-konten di Kompasiana itu 'berat' semua. Banyak juga kok artikel receh yang isinya sangat menghibur pembaca yang sudah stres karena baca berita media online yang clickbait tadi.

Jadi supaya lapak kita sering dikunjungi pembaca, kita perlu banyak berlatih. Rajin-rajin mengamati penulis-penulis Kompasianer yang kontennya masuk label 'Pilihan' atau 'AU'. Rajin-rajin menambah wawasan supaya menguasai materi yang akan ditulis. Semakin banyak wawasan, semakin lancar pula kita menulis. Dan semakin tinggi jam terbang kita dalam menulis, perlahan gaya menulis kita juga akan berkembang. Ingat, personal branding bukan hanya dapat diidentifikasi dari topik yang sering kita bahas, tapi juga gaya menulis.

5. Interaksi dengan Sesama Kompasianer

Namanya juga blog keroyokan, Kompasiana juga menyediakan fitur 'vote' dan 'komentar' untuk memfasilitasi penulisnya saling bersilaturahmi, saling mengunjungi lapak dan meninggalkan jejak. Fitur ini juga menjadi salah satu cara yang bisa kita pakai untuk meningkatkan brand awareness tadi, supaya pembaca/Kompasianer lain notice terhadap kita.

Kira-kira begitulah beberapa tips atau cara yang bisa saya bagikan untuk membangun personal branding di Kompasiana. Namun sekali lagi, ada baiknya tidak perlu terlalu terbebani demi membangun personal branding. Menurut saya yang paling penting adalah bagaimana cara kita bisa menyajikan konten yang isinya dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi pembaca. Karena menulis di Kompasiana lebih dari sekadar membangun personal branding.

Cherio!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun