Kalau dilihat pada profil statistik Kompasiana per 2017, total ada 1,500,00 konten dari 355,000 member. Per hari ada 300 artikel/konten yang dipublikasikan. Konten-konten yang masuk ini akan dikurasi oleh admin Kompasiana mana yang masuk label 'Pilihan', 'Featured', hingga 'Artikel Utama/AU'. Predikat yang diincar para penulis. Terbayang dong betapa banyak saingan konten kita di Kompasiana?
Nah, supaya pembaca notice dengan keberadaan kita di Kompasiana, kita harus sering-sering menulis. Jika memungkinkan konten kita setidaknya bisa masuk label 'Pilihan' kalau tidak bisa Headline (AU). Cuma seperti yang sering ditulis Kompasianer lainnya, kriteria admin K memberi label AU masih menjadi misteri hingga saat ini. Hihihi...
4. Jangan Asal Clickbait
Seperti yang sudah saya singgung tadi, kita perlu konsisten dalam menulis. Baik itu dalam hal ketegori tulisan, maupun frekuensi. Namun perlu diingat, jangan coba-coba menulis artikel yang judulnya cuma clickbait. Dijamin selanjutnya pembaca akan malas berkunjung ke lapak kalian.
Ada banyak tulisan dengan bahasan yang mendalam karena memang ditulis oleh penulis yang menguasai bidangnya. Tapi bukan berarti konten-konten di Kompasiana itu 'berat' semua. Banyak juga kok artikel receh yang isinya sangat menghibur pembaca yang sudah stres karena baca berita media online yang clickbait tadi.
Jadi supaya lapak kita sering dikunjungi pembaca, kita perlu banyak berlatih. Rajin-rajin mengamati penulis-penulis Kompasianer yang kontennya masuk label 'Pilihan' atau 'AU'. Rajin-rajin menambah wawasan supaya menguasai materi yang akan ditulis. Semakin banyak wawasan, semakin lancar pula kita menulis. Dan semakin tinggi jam terbang kita dalam menulis, perlahan gaya menulis kita juga akan berkembang. Ingat, personal branding bukan hanya dapat diidentifikasi dari topik yang sering kita bahas, tapi juga gaya menulis.
5. Interaksi dengan Sesama Kompasianer
Namanya juga blog keroyokan, Kompasiana juga menyediakan fitur 'vote' dan 'komentar' untuk memfasilitasi penulisnya saling bersilaturahmi, saling mengunjungi lapak dan meninggalkan jejak. Fitur ini juga menjadi salah satu cara yang bisa kita pakai untuk meningkatkan brand awareness tadi, supaya pembaca/Kompasianer lain notice terhadap kita.
Kira-kira begitulah beberapa tips atau cara yang bisa saya bagikan untuk membangun personal branding di Kompasiana. Namun sekali lagi, ada baiknya tidak perlu terlalu terbebani demi membangun personal branding. Menurut saya yang paling penting adalah bagaimana cara kita bisa menyajikan konten yang isinya dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi pembaca. Karena menulis di Kompasiana lebih dari sekadar membangun personal branding.
Cherio!