Jadi apa saja sih keuntungan punya geng sewaktu sekolah?
1. Bisa Mengembangkan Minat yang Sama
Sejalan dengan definisi dari KBBI tadi, ketika seorang remaja terlibat dalam satu geng tertentu yang memiliki minat yang sama, tentunya mereka bisa saling mengasah dan mengembangkan minat tersebut.Â
Minat yang saya maksud di sini tentunya dalam hal yang positif loh ya. Misal suatu geng berisi anggota yang memiliki minat yang sama untuk menulis, kemampuan menulis masing-masing anggotanya pasti akan semakin meningkat karena bisa saling berbagi pengetahuan.
Geng saya dulu kebetulan memiliki kesamaan suku. Empat di antara kami adalah Boru Batak, sementara dua lainnya berbeda suku. Meski demikian karakter kami kurang lebih sama, jadinya bisa klop deh.
2. Bisa Belajar Bareng
Seperti yang sudah saya singgung di awal, geng kami dulu care dengan pendidikan yang kami tempuh. Kami tidak ingin menyia-nyiakan uang kuliah, sehingga kami berusaha untuk selalu lulus dalam setiap mata kuliah. Caranya tentu dengan belajar bersama. Mulai dari membuat ringkasan mata kuliah, membuat laporan praktikum, hingga belajar dan latihan soal bersama sebelum masa ujian.Â
Jangan bayangkan kami berkumpul dalam keheningan karena sibuk belajar. Kami bisa belajar di salah satu pojokan kampus, di food court mal sambil ngemil, atau di kost salah satu dari kami.
3. Punya Support Tambahan
Semasa sekolah atau kuliah tentunya problem yang dihadapi remaja tidak hanya terkait studinya saja, tapi bisa juga problematika khas remaja macam kisah cinta monyet, hingga masalah keluarga. Teman satu geng tentunya sudah dianggap sebagai orang yang dipercaya atau bahkan seperti keluarga sendiri.
Kita bisa menceritakan kesulitan dan kegalauan kepada mereka tanpa merasa takut dihakimi, meski solusi pun tak selalu muncul dari mereka. Satu hal yang pasti, inner circle seperti teman satu geng bisa menjadi support tambahan yang bisa kita andalkan.
Nah, bagaimana dengan minusnya?
1. Lingkungan Pergaulan Terbatas
Ketika tergabung dalam suatu geng, biasanya kita lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman satu geng kita karena faktor kenyamanan.Â
Tanpa disadari, kita membatasi lingkungan pergaulan. Kita hanya bergaul dengan orang yang setipe dengan kita. Padahal di luar inner circle itu, ada banyak sekali orang dengan karakter berbeda.Â