Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pandemi, Wanita, dan Kesehatan Mental

22 April 2021   13:29 Diperbarui: 30 April 2022   23:13 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Anthony Tran via unsplash.com

Konflik internal keluarga terkait finansial pun tak terhindarkan. Mereka (termasuk para wanita) yang tidak bisa menerima keadaan, semakin berisiko mengalami gangguan kesehatan mental.

5. Mereka yang mengalami keempat pemicu di atas, akan semakin terpuruk ketika akhirnya kehilangan keluarga dan orang-orang terdekat akibat Covid 19.

What Should We Do?

Jadi apa yang harus kita lakukan supaya kesehatan mental kita tetap terjaga?

1. Work-life balancing sounds impossible, but we have to try. Usahakan mengambil jeda di tengah-tengah kesibukan dan rutinitas supaya tidak burnout. Kita harus bisa tegas memisahkan urusan pekerjaan dan pribadi. Jika ada waktu luang, lakukan hal-hal lain di luar rutinitas, dan pastinya sesuatu yang disukai supaya kembali bersemangat.

2. It's okay to feel not okay or sad. Jangan ragu untuk berbagi emosi dengan orang lain yang bisa dipercaya. Menangis dan mengungkapkan apa yang kita rasakan juga dapat meringankan beban pikiran. Tapi usahakan jangan menggunakan medsos sebagai tempat curhat yaa.

3. Berani untuk mengatakan 'tidak' pada hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip atau keinginan kita. Ingat kita berhak menentukan pilihan. We can't please everybody. Saya sangat yakin dengan ini. Memang merupakan suatu hal yang baik jika kita bisa membuat orang lain senang. Tapi jangan sampai mengabaikan diri sendiri demi kesenangan orang lain. Kita juga berhak merasa senang dan nyaman dengan pilihan kita kan?

4. Makan makanan bergizi dan cukup olahraga membantu kita terhindar dari stres dan tidur dengan nyenyak. Istirahat yang cukup tentunya mempengaruhi pelepasan hormon yang membuat mood kita lebih baik.

5. Mengunjungi profesional seperti psikolog atau psikiater masih memberikan kesan negatif bagi orang lain. Orang akan menganggap kita menderita gangguan jiwa. Padahal nyatanya orang yang masih waras pun sah-sah saja mengunjungi profesional jika merasa kesehatan mentalnya terganggu. Ketika kita tidak bisa menangani stres dan depresi yang dialami, bahkan dengan bantuan orang-orang terdekat, sebaiknya jangan ragu untuk meminta bantuan profesional.

Well, intinya kemauan untuk menjaga kesehatan mental harus datang dari diri sendiri. Kita harus mau membuka hati, melihat ke dalam diri kita masing-masing, dan jangan menyangkal. Tentu apa yang kita rasakan hanya kita sendiri yang tahu. Semakin dini kita menyadari kondisi emosi yang kita alami, semakin jauh pula kita dari gangguan kesehatan mental.

Selamat Hari Kartini dari saya untuk seluruh wanita Indonesia yang luar biasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun