Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Musik 90s yang Selalu Membuat Saya Bernostalgia

9 Januari 2021   12:25 Diperbarui: 9 Januari 2021   17:22 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com (OmarMedinaFilms)

Kalau saya ditanya lebih suka lagu zaman sekarang atau lagu-lagu lama, pastinya saya akan selalu menjawab lagu-lagu lama terutama musik 90s. Dan jujur saja, saya tidak terlalu mengikuti perkembangan lagu terkini, meskipun itu bukan berarti saya tidak tahu sama sekali lagu-lagu atau penyanyi yang sedang booming saat ini.

Menurut saya lagu-lagu lama itu liriknya lebih kreatif sehingga seringkali terasa 'relate' bagi pendengar. Kalau saya perhatikan pun, lagu-lagu zaman sekarang lebih mengutamakan beat tapi liriknya bisa itu-itu saja. Diulang-ulang sampai habis. Kurang kreatif lah pokoknya. Saya gak perlu menyebutkan judul lagunya lah ya, karena saya bukannya mau menjelek-jelekkan karya orang lain yang belum tentu bisa saya buat. Yah, namanya juga selera kan.

Selain itu, melodi lagu-lagu lama bagi saya terdengar lebih santuy dan gak berisik, sehingga tidak cepat membosankan kalau didengar berulang-ulang. Jadi asyik juga kalau dibuat karaoke, baik sendiri maupun saat bersama teman atau keluarga. Maka tidak heran, seseorang akan merasa nostalgia ketika mendengar lagu-lagu tertentu, karena mungkin lagu itu terdengar saat kita berada di suatu momen yang tak terlupakan.

Itu mengapa teman-teman saya suka heran, bahkan kaget kalau melihat playlist di MP3 player saya. Hah, emang sekarang masih ada yang pakai MP3 player? Oh ya, di saat orang-orang sekarang mungkin sudah menggunakan berbagai macam aplikasi music player di smartphone-nya, hingga kini saya bahkan masih menggunakan MP3 player yang bentuknya kecil banget itu. Dan lagi-lagi, teman-teman sering kaget melihat saya masih mendengarkan lagu dari MP3 player. "Eh, itu apaan kecil banget? Astaga, masih ada MP3 player tohhhh!"

Oke balik lagi, tulisan saya kali ini bukan mau ngomongin apalagi promosiin merek MP3 player. Berhubung topik blogcomp maraton hari ini cukup menarik perhatian saya, yakni musik 90s, dan kebetulan saya juga termasuk generasi 90an, saya jadi kepingin nostalgia sedikit tentang lagu-lagu favorit saya di masa-masa itu. Uhuyy!

MTV Most Wanted

Anak muda zaman sekarang mungkin meng-update pengetahuan mereka tentang lagu-lagu terkini yang sedang booming melalui kanal Youtube. Tapi di tahun 90an, anak muda pada masa itu mengandalkan acara musik di televisi. Kalau pembaca sekalian seumuran saya (duh, jadi berasa tua), pasti tahu progam MTV di televisi. Yap, program MTV ini menayangkan video klip musik-musik terbaru dan yang sedang tren pada masa itu.

Biasanya, program MTV ini konsepnya bermacam-macam. Ada yang berupa tangga lagu terpopuler misalnya MTV Asia Hitlist. Dan ada juga yang by request dari penonton, misal MTV Most Wanted. 

Program tersebut biasanya ditayangkan di hari-hari tertentu dan weekend pada siang hingga sore hari dan dibawakan oleh pembawa acara yang disebut dengan VJ alias Video Jockey. Beberapa former VJ Asia yang terkenal waktu misalnya Jamie Aditya, Sarah Sechan, Nadya Hutagalung, Donita Rose, Denise Keller, Utt, dan lain-lain. Kalian kenal gak?

Dari seluruh acara MTV yang populer waktu itu, favorit saya adalah MTV Most Wanted. Selain menayangkan lagu-lagu teranyar di era 90-an, MTV Most Wanted juga punya segmen yang cukup menarik, yakni di mana para penontonnya bisa mengirimkan semacam prakarya buatan tangan sekreatif dan semenarik mungkin, sambil me-request sebuah lagu. 

Dan di akhir acara hari itu, VJ akan mengumumkan karya yang paling menarik sebagai 'Request of the Day'. Secara tidak sadar, penonton (termasuk saya) ikut-ikutan menjadi juri pribadi dalam menilai karya-karya yang dikirimkan para penonton. Saya lupa acara itu tayang setiap hari apa, tapi yang jelas di sore hari. Jadi setiap kali pulang sekolah, saya selalu nonton acara tersebut sambil beres-beres rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun