Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sudah Gak Zaman Melatih Kekuatan Mental Maba dengan Ngomel dan Bentak!

16 September 2020   14:24 Diperbarui: 17 September 2020   11:58 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membentak mahasiswa baru ketika ospek. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Saya yakin pada masa PKKMB di tengah pandemi sekarang ini, pasti ada senior yang berkomentar, "Ih, enak banget OSPEK sekarang online. Mereka gak ngerasain kita dulu diapain saat OSPEK." 

Alhasil mereka tetap saja ngomel-ngomel secara online seperti sepenggal video PKKMB UNESA yang viral itu. Pertanyaan saya, memang panitia tidak merasa aneh ya ngomel dan teriak-teriak di depan laptop? 

Apalagi kalau kebetulan susah sinyal, sehingga video & suaranya putus-putus. Pastinya malah jadi tertawaan para mahasiswa baru kan? Ditambah pada zaman canggih seperti sekarang ini, jejak digital sulit dihapus kalau sudah viral. Ujung-ujungnya cuma bikin malu diri sendiri dan kampus pastinya.

Kondisi Sekarang Sudah Berubah

Ada banyak dalih yang dijadikan para senior untuk membenarkan tindakan mereka ketika mengomeli dan membentak-bentak mahasiswa baru. Misal, untuk melatih kekuatan mental karena bisa jadi nanti akan menghadapi dosen yang luar biasa galak atau kerasnya kehidupan nyata setelah lulus kuliah.

Well, kalau tujuannya untuk melatih kekuatan mental dan fisik, melatih kedisiplinan, meningkatkan kekompakan, mengenal kakak kelas lebih dekat, dan lain sebagainya, saya rasa tradisi mengomel dan membentak sudah tidak lagi relevan dengan kondisi sekarang.

Tujuan-tujuan tersebut justru bisa dicapai dengan kegiatan lain, misalnya mengadakan kegiatan amal tertentu atau menyelenggarakan kompetisi antar-fakultas. Bahkan kegiatan non-akademik seperti komunitas pecinta alam pun bisa menjadi sarana untuk melatih kedisiplinan. 

Mengerjakan banyak tugas seperti makalah dan presentasi di tengah sibuknya musim ujian, juga bisa menjadi sarana melatih kekuatan mental.

Jujur saya akui, memang ada beberapa manfaat yang saya peroleh dari pengalaman mengikuti kegiatan diklat / OSPEK yang keras itu. Misal melatih kekuatan fisik saya, belajar untuk cuek dan tidak baper (terbawa perasaan) ketika dimarahi atau dibentak karena kesalahan yang tidak saya buat, mengenali karakter orang lain, dan pastinya memberi kenangan tertentu pada saya. 

Jadi ketika saya mengikuti OSPEK di kampus, saya merasa biasa-biasa saja walaupun senior saya sudah habis suaranya karena jejeritan yang tidak perlu.

Tapi masalahnya, tidak semua mahasiswa sekarang ini memiliki level ketahanan yang sama (setidaknya saat dibentak orang lain). Tidak semua sanggup untuk bersikap tidak acuh ketika dibentak-bentak seniornya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun