Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

World Pharmacist Day, Jangan Cuma Posting Foto di Medsos Dong

14 September 2020   10:52 Diperbarui: 14 September 2020   11:59 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com - Alexas_Fotos

Selain itu gerakan ini juga mengajak para ilmuwan di bidang farmasi untuk senantiasa mengembangkan obat-obatan maupun vaksin yang aman dan efektif, serta mengajak para pendidik di bidang farmasi untuk memastikan bahwa tenaga kefarmasian yang dicetak memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait obat-obatan.

Template Twibbon WPD 2020 | Sumber: twibbonize.com
Template Twibbon WPD 2020 | Sumber: twibbonize.com
Peran Farmasis Menghadapi Pandemi Covid-19 melalui Literasi

Nah, karena kebetulan di bulan September ini ada dua hari peringatan internasional yang menarik perhatian saya yakni terkait literasi dan farmasi, jadi sebagai Apoteker yang kebetulan juga menyukai dunia tulis menulis, saya ingin memberikan semangat dan mengajak seluruh farmasis di Indonesia untuk memberikan pelayanan terkait obat melalui literasi.

Di masa pandemi ini, entah sudah berapa banyak informasi hoax terkait pengobatan maupun pencegahan penyebaran Covid-19. Berbagai macam informasi yang clickbait berseliweran di media online maupun media sosial, hingga gencarnya berita soal perkembangan penyakit, obat dan vaksin Covid-19 di televisi.

Masalahnya, orang-orang kita ini masih saja ada yang malas baca seperti yang saya maksud di atas tadi. Masing-masing merasa haus informasi karena kebetulan Covid-19 disebabkan oleh jenis virus baru, sekaligus merasa ingin menjadi yang terdepan dalam update informasi. 

Tapi lama-kelamaan mereka bingung mana yang harus 'diserap' karena saking banyaknya informasi maupun testimoni yang beredar. Akibatnya mereka jadi mulai malas mengklarifikasi, lalu asal forward ke tetangga sebelah. 

Dan kalau ketahuan bahwa informasinya hoax, ujung-ujungnya cuma bilang "Maaf saya tidak tahu, soalnya dapat dari grup sebelah". Gemes banget rasanya aku tuh!

Nah bagi rekan-rekan sejawat semua, saya pikir bentuk pekerjaan dan pelayanan kefarmasian yang dapat kita berikan kepada masyarakat -- terutama di masa pandemi ini - bukan hanya sebatas mengembangkan obat baru, menyiapkan obat sesuai resep dokter, memberikan konseling obat, mengelola ketersediaan serta distribusi obat dan vaksin, tapi kita juga bisa melakukannya melalui aktivitas literasi. Sederhana namun bukan hal yang remeh.

Membuat Artikel Terkait Obat dan Kesehatan

Sebagai seorang farmasis yang sudah memperoleh pendidikan yang khusus, tidak ada salahnya kita memberikan pelayanan dengan menulis artikel terkait obat-obatan, vaksin, maupun update terbaru seputar perkembangan pandemi. 

Kalau dulu waktu kuliah saja kita sering membuat makalah segambreng, sekarang membuat satu atau dua artikel pasti sanggup dong?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun