Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

6 Keuntungan yang Perlu Kamu Ketahui jika Kamu Tidak Terlalu Akrab dengan Rekan Kerja

24 Februari 2020   13:37 Diperbarui: 28 Februari 2020   18:59 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: entrepreneur.com

"Eh, minta tolong kroscek dokumen ini ke si A dong".

"Duh, lo aja yang tanya sendiri ya? Gue lagi males".

"Lha, tapi kan alurnya memang dari lo dulu. Kenapa, lo lagi berantem sama si A? Biasanya akrab banget kalian".

Biasanya seseorang memiliki sekelompok teman (rekan kerja) yang sangat akrab di tempat kerjanya. Apalagi jika mereka sudah bekerja dalam waktu yang lama. Masing-masing mengetahui dan memahami sifat, kepribadian, integritas, bahkan mungkin kehidupan pribadi meskipun dalam batas tertentu.

Entah hanya saya seorang atau pembaca sekalian juga pernah merasakan hal yang sama dengan saya. Tapi dalam dunia kerja, saya memilih untuk tidak terlalu akrab dengan rekan kerja. Kalaupun ada yang akrab, paling hanya satu atau dua orang. Itu pun bukan serta merta berarti kami saling mengetahui seluruh urusan pribadi masing-masing.

Sepengamatan saya, waktu makan siang adalah waktu paling ideal untuk bergosip dan ngomongin orang, curcol alias curhat colongan, bahkan mengeluh tentang hal-hal yang tidak sesuai di hati. Misal tentang beban kerja, rekan kerja yang lain atau atasan (pastinya).

Pembicaraan-pembicaraan semacam inilah yang bisa jadi awal keakraban dengan rekan kerja, yakni karena adanya persamaan pengalaman. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa lama-kelaman masalah pribadi juga jadi bahan pembicaraan dengan rekan kerja, berawal dari curcol alias curhat colongan.

Oleh sebab itu, saya tidak keberatan untuk makan siang sendiri di saat yang lain punya genk makan siang masing-masing. Tapi itu bukan berarti saya menarik diri atau anti-sosial loh ya. 

Saya mengakui bahwa curhat dengan rekan sekantor ada bagusnya juga, karena kita bisa bertukar pikiran dalam menghadapi permasalahan di tempat kerja dan melihat suatu masalah dari sisi yang lain.

Ada yang bilang bahwa sikap seperti ini merupakan salah satu ciri dari orang yang berkepribadian introvert. Entahlah, saya tidak tahu pasti. Tapi yang jelas saya memang bukan tipe orang yang cepat akrab dengan orang yang baru saya temui. Oleh sebab itu saat berada di lingkungan kerja yang baru, saya membutuhkan waktu yang agak lama untuk beradaptasi dan mengamati sifat seseorang sampai saya bisa menyimpulkan apakah orang tersebut cocok dengan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun