Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ingatlah Hal Ini Saat Mulai Tak Semangat Kerja

24 September 2019   08:00 Diperbarui: 24 September 2019   12:05 7501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: unsplash.com/@punttim (Tim Gouw)

Seringkali saya dengar satu candaan yang entah kita harus merasa ironi atau justru berbangga karenanya, bahwa orang Indonesia terkenal dengan pikiran positifnya karena terus merasa 'untung'.

Contoh, saat seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami luka-luka, perkataan yang muncul justru 'untung cuma luka-luka dan tidak sampai meninggal'. 

Atau misalnya saat tertipu puluhan juta setelah dihipnotis. Perkataan yang muncul justru 'untung cuma puluhan juta, gak sampe ratusan atau milyaran'. Betapa positive thinking-nya kita bukan?

Ilustrasi: theconversation.com
Ilustrasi: theconversation.com
Sama halnya saat kita merasa tidak semangat dan lelah karena bekerja. Cobalah melihat ke 'bawah' sejenak. Mereka yang menganggur lama meski gelar sarjana sudah digenggam. 

Atau mereka yang lelah kesana-kemari mengirim surat lamaran dan ikut wawancara kerja, namun tak kunjung dapat panggilan, sementara mereka perlu segera memiliki penghasilan karena memiliki tanggungan.

Maka saat kita mendadak merasa lelah dan tidak bersemangat, kita tetap harus bersyukur sebab 'untung kita capek karena bekerja dan bukannya karena nyari kerja'. Untung lagi kan?

Pekerjaan Tidak Ideal Bukan Berarti Tidak Bermanfaat
Ada yang bilang, memiliki pekerjaan yang juga merupakan hobi adalah anugerah. Kita akan selalu bersemangat bekerja (bahkan rela lembur, inisiatif untuk melakukan effort lebih, dan sebagainya) karena apa yang kita lakukan adalah hal yang kita sukai.

Well, jelas saya juga mau kalau seperti itu. Pekerjaan ideal saya adalah mengelola apotek sendiri sambil menulis artikel di Kompasiana dan menerbitkan buku sendiri karena saya adalah apoteker yang suka menulis. Tapi saya tahu saat ini saya belum bisa mencapai hal tersebut. Saya masih membutuhkan modal, baik pengalaman maupun materi.

Jika bicara tentang pekerjaan seperti apa yang dianggap ideal, menurut saya hal itu tergantung passion masing-masing, karena setiap orang memiliki minat dan kompetensi yang berbeda.

Bidang pekerjaan digeluti tidak melulu harus sesuai dengan latar belakang pendidikan yang diambil. Dan pekerjaan yang ideal tidak melulu berkaitan dengan jabatan atau imbalan yang diperoleh.

Tergantung bagaimana masing-masing orang memandangnya. Saat kita menjalani pekerjaan yang tidak atau belum sesuai dengan harapan kita, bukan berarti pekerjaan yang kita lakukan saat ini sia-sia dan tidak ada manfaatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun