Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kafein, Menopause dan Osteoporosis

2 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 20 Oktober 2022   10:29 4453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan pesan broadcast dari salah satu grup chat saya berisi beberapa poin penting tentang kesehatan yang 'katanya' langsung dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sehingga penerima pesan diharapkan untuk menyimak dan tidak malas baca.

Sejujurnya terkadang saya malah merasa terganggu dengan pesan-pesan broadcast semacam ini apalagi jika tidak mencantumkan sumber yang terpercaya. 

Namun disatu sisi, saya berterima kasih karena informasi-informasi semacam ini justru membuat pengetahuan saya bertambah. 

Karena ketika saya jadi penasaran, mau tidak mau saya mencari bukti ilmiahnya dari jurnal-jurnal penelitian yang bertebaran di dunia maya, untuk mengetahui apakah informasi tersebut valid atau tidak.

Saya jadi ingat salah satu tulisan Kompasianer yang menyampaikan opininya terkait informasi hoax soal kesehatan yang justru bisa berakibat fatal. Dalam tulisan tersebut, pesan broadcast yang saya dapat ini juga termasuk dalam salah satu informasi hoax yang dijadikan contoh.

Satu poin yang paling membuat saya tertarik adalah yang berbunyi, "Kopi tidak disarankan bagi WANITA, karena dapat menyebabkan osteoporosis dan mempercepat menopause". 

Mengapa? Karena saya suka minum kopi. Sedih banget kalau saya (dan mungkin para wanita penggemar kopi di luar sana) gak bisa lagi minum kopi gara-gara pesan ini.

Kafein

Bicara tentang kopi, pasti tidak lepas dari kandungan utamanya yakni kafein. Senyawa kafein dapat ditemukan di berbagai macam bagian tanaman terutama pada kopi, teh, cola, dan kakao (cokelat). Minuman berenergi juga umumnya mengandung kafein.

Perkiraan Kisaran Kandungan Kafein pada Minuman (Sumber: nutrientsreview.com)
Perkiraan Kisaran Kandungan Kafein pada Minuman (Sumber: nutrientsreview.com)
Kafein termasuk dalam senyawa psikoaktif yang mempengaruhi Sistem Saraf Pusat (SSP) dan memberikan efek berupa peningkatan kewaspadaan dan kemampuan untuk berkonsentrasi serta meningkatkan energi. 

Bila digunakan dalam dosis berlebih atau pada orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap kafein, dapat menimbulkan efek mual, insomnia, takikardi (percepatan denyut jantung), hingga anxietas (kecemasan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun