Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan pesan broadcast dari salah satu grup chat saya berisi beberapa poin penting tentang kesehatan yang 'katanya' langsung dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sehingga penerima pesan diharapkan untuk menyimak dan tidak malas baca.
Sejujurnya terkadang saya malah merasa terganggu dengan pesan-pesan broadcast semacam ini apalagi jika tidak mencantumkan sumber yang terpercaya.Â
Namun disatu sisi, saya berterima kasih karena informasi-informasi semacam ini justru membuat pengetahuan saya bertambah.Â
Karena ketika saya jadi penasaran, mau tidak mau saya mencari bukti ilmiahnya dari jurnal-jurnal penelitian yang bertebaran di dunia maya, untuk mengetahui apakah informasi tersebut valid atau tidak.
Saya jadi ingat salah satu tulisan Kompasianer yang menyampaikan opininya terkait informasi hoax soal kesehatan yang justru bisa berakibat fatal. Dalam tulisan tersebut, pesan broadcast yang saya dapat ini juga termasuk dalam salah satu informasi hoax yang dijadikan contoh.
Satu poin yang paling membuat saya tertarik adalah yang berbunyi, "Kopi tidak disarankan bagi WANITA, karena dapat menyebabkan osteoporosis dan mempercepat menopause".Â
Mengapa? Karena saya suka minum kopi. Sedih banget kalau saya (dan mungkin para wanita penggemar kopi di luar sana) gak bisa lagi minum kopi gara-gara pesan ini.
Bicara tentang kopi, pasti tidak lepas dari kandungan utamanya yakni kafein. Senyawa kafein dapat ditemukan di berbagai macam bagian tanaman terutama pada kopi, teh, cola, dan kakao (cokelat). Minuman berenergi juga umumnya mengandung kafein.
Bila digunakan dalam dosis berlebih atau pada orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap kafein, dapat menimbulkan efek mual, insomnia, takikardi (percepatan denyut jantung), hingga anxietas (kecemasan).