Mohon tunggu...
Irma SiarTambunan
Irma SiarTambunan Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati pangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang yg peduli ketahanan pangan

Selanjutnya

Tutup

Money

Bawang Naik, Omset Pedagang Turun

18 April 2019   21:38 Diperbarui: 18 April 2019   21:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Lonjakan harga keluarga bawang di pasaran, beberapa waktu belakangan ini rupanya tidak menguntungkan siapa-siapa. Di sisi pembeli, mereka merugi karena harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli bawang. Lucunya lagi, di sisi pedagang pun mengalami kerugian karena omset mereka yang turun. 

Diperkirakan, pembeli mengurangi porsi belanja bawang mereka sehingga omset pedagang bawang ikut-ikutan turun. 

Sejak beberapa waktu terakhir, harga bawang memang melonjak tidak keruan. Awalnya harga bawang berkisar di angka Rp 20 ribuan per kilogram, kini harganya mencapai Rp 40 ribuan. Ada kenaikan sekitar 100 persen lebih. Tak heran bila orang-orang mengerem nafsu mereka untuk membeli bawang.

Di wilayah Bali, para pedagang bawang di pasar menceritakan bahwa transaksi penjualan bawang mereka turun seiring dengan naiknya harga bawang. Warga sendiri mengurangi pembelian.

Masalahnya, tingginya harga bawang ini terjadi di mana-mana. Mulai dari Jakarta, Sumatera, hingga Jawa. Kini, Bali tutur terkena. 

Lucunya, sejauh ini belum ada solusi terkait harga bawang yang tinggi itu. Operasi pasar yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta dan sekitarnya selama sepekan terakhir ini masih belum mampu meredam harga bawang.

Mengacu pada data Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), harga tertinggi bawang merah di pasar eceran DKI Jakarta sampai 16 April 2019 masih tinggi Rp. 55.000/kg. Harga terendah Rp. 32.000/kg, sedangkan harga rata-rata harian Rp. 43.800/kg. Harga bawang putih di beberapa pasar juga belum turun secara signifikan. Harga tertinggi bawang putih di pasar eceran DKI Rp. 60.000 dan terendah Rp. 30.000, sedangkan harga rata-rata Rp. 41.700.

Sumber 1

Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Karena sudah ada contoh nyata bahwa harga bawang yang tinggi itu berdampak negatif bagi semua pihak. Tanpa adanya solusi, bukan tidak mungkin pedagang akan makin merugi. Belum lagi bila dihitung dampaknya terhadap rapor ekonomi pemerintah. 

Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu kedua April 2019 terjadi inflasi 0,25% secara bulanan. Sedangkan year to date (ytd) 0,61% kemudian secara tahunan 2,64%.

Sumber 2

Terjadi inflasi pada minggu kedua bulan April 2019 ini yang disebabkan oleh harga bahan pangan. Karena harga bawang merah naik 18% bila dibandingkan awal April, begitu pula dengan bawang putih yang naik 21,6%. Gejolak harga ini, tentunya harus dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun