Mohon tunggu...
Irma R. Priyadi
Irma R. Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang wanita dengan pengalaman yang berbeda dalam setiap tahapannya dengan selalu berpindah tempat tinggal menurut ketentuan Illahi, sekarang bermukim di SWEDIA

Selanjutnya

Tutup

Nature

Efek Pemanasan Global: Musim Dingin Terhangat di Swedia Sepanjang 250 Tahun

5 Januari 2012   14:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_153576" align="aligncenter" width="500" caption="Desember 2010, salju sudah menggunung. Dok:pribadi"][/caption]

Musim dingin (winter) tahun ini rupanya jauh berbeda dengan musim dingin tahun-tahun sebelumnya. Walaupun musim dingin tetap jatuh di pertengahan bulan November namun tanda-tanda datangnya musim dingin tak juga nampak. Perbedaan waktu perputaran matahari memang sudah nampak, dengan terbit sekitar jam 8-9 pagi dan terbenam sekitar jam 3-4 sore. Sehingga malam lebih panjang daripada siang hari-nya berbalikan dengan musim panas (summer).

Beberapa hari ini, hujan sepanjang hari dan sesekali terjadi winter storm (badai winter) imbas dari Norwegia atau wilayah Scandinavia yang lain. Angin yang sangat kencang menyebabkan udara yang sangat dingin menusuk kulit menyebabkan suhu yang sudah minus serasa makin minus. Minggu lalu sempat turun hujan salju sebentar, namun karena intensitas yang minim sehingga kembali mencair lagi oleh hangatnya mentari.

Hingga desember dan awal Januari tahun 2012, tanda-tanda turunnya salju tak juga tampak. Bahkan bagi umat Kristiani yang biasanya merayakan White Christmas seperti tahun-tahun yang lalu tak bisa merayakan tahun ini, walau tetap meriah tanpa salju. Padahal tahun lalu, Swedia mengalami winter yang sangat ekstrim sekali. Pada pertengahan bulan November salju sudah menumpuk, dan pada bulan Desember salju sudah ada yang menumpuk sampai ketinggian 1 m lebih dengan suhu minus 15 derajat lebih.

Dalam berita sebuah surat kabar lokal di Swedia, bahkan mengatakan Swedia kali ini benar-benar mengalami Desember terhangat dalam catatan sejarah. Dimana winter kali ini seperti tanda-tanda datangnya musim semi (spring). Bahkan banyak dijumpai pucuk tanaman yang sebenarnya sudah dalam kondisi istirahat/tidur (dorman) kembali bersemi kembali. Bunga sakura yang sempat mengering kembali blooming (berbunga). Matahari yang banyak bersinar dan hujan yang tak henti menyebabkan tanaman kembali subur. Menurut ahli meteorologi, suhu yang hangat telah menimbulkan tanda-tanda musim semi di tengah musim dingin.

[caption id="attachment_153579" align="aligncenter" width="500" caption="Indahnya lampu di tengah salju, des 2010. Dok:pribadi"]

13257753581733809956
13257753581733809956
[/caption] Pada bulan Desember lalu dan beberapa hari ini kekuatan angin sangat kencang sehingga sering datang badai. Bahkan di beberapa wilayah menyebabkan kecelakaan, dan menimbulkan kerusakan yang sangat berarti seperti rusaknya jaringan listrik sehingga menyebabkan ratusan rymah tampa aliran listrik selama minggu ini.

Temperatur udara pada winter kali ini tergolong hangat menurut versi orang Swedia, walaupun menurut saya pribadi sudah terasa sangat dingin sekali. Suhu masih berkisar antara 7 derajat sampai - 3 derajat, namun terkadang karena kekuatan angin yang sangat kencang terasa dingin sekali. Temperatur udara pada winter kali ini menurut mereka adalah terhangat/terpanas sepanjang 250 tahun.

[caption id="attachment_153581" align="aligncenter" width="500" caption="Parkir sepeda stasiun sentral Lund dipenuhi salju, des-2010. "]

1325775415182209954
1325775415182209954
[/caption] Menurut badan meteorologi Swedia, di Delsbo bagian Timur Swedia suhu tertinggi 10,3 derajat pada tanggal 27 Desember yang memecahka rekor setelah 60 tahun mengalami hal yang sama. Di Gavle, juga bagian Timur Swedia suhu tinggi pada hari Selasa adalah 11,3 derajat yang merupakan suhu terpanas/terhangat kedua sejak bulan Desember ini, dengan pengukuran dimulai sejak tahun 1858. Karlstad di pusat Swedia juga mencatat rekor baru kehangatan Desember dengan temperatur 10,7 derajat pada tanggal 26 desember.

Dalam sebuah surat kabar lokal Swedia, Martin Hedberg seorang ahli meteorologi mengatakan bahwa winter kali ini luar biasa ringan bagi sebagian besar orang Swedia, hampir hangat jika dibandingkan masa-masa yang lalu. Sepertinya sebagian besar negara Eropa mengalami hal yang sama. Akhir tahun lalu, kami mengunjungi Denmark yang kebetulan bersebelahan dengan Swedia juga mengalami hal yang sama, winter without snow.

Di Stockholm 3 derajat diatas normal, tetepi di Norbotten (Swedia bagian Utara) bahkan 7-10 derajat diatas normal. Hedberg juga menambahkan bahwa Desember 2011 merupakan salah satu winter terpanas dari sepuluh winter terpanas di Swedia selama 250 tahun terakhir, menyebabkan winter kali ini tanpa banyak salju seperti tahun sebelumnya. Salju sempat turun 2 kali dalam 2 minggu yang lalu, namun hanya hujan salju ringan.

Menurut pengukuran lembaga Meteorologi Swedia, Desember 2011 adalah yang terpanas keempat di Stockholm selama 150 tahun, dengan suhu rata-rata bulanan sekitar 2,5 derajat. Kemungkinan terjadinya winter ringan di waktu yang akan datang akan menjadi hal yang biasa atau semakin umum, disebabkan oleh imbas pemanasan global (global warning). Walaupun 2 kali winter tahun yang lalu merupakan winter yang lumayan berat.

Suhu hangat telah menimbulkan berbagai penampakan musim semi di berbagai bagian Swedia. Antara lain, seperti diberitakan dalam sebuah surat kabar lokal kota Landskrona dengan adanya ranting-ranting sakura yang berbunga mekar kembali dan bertunas. Di bagian Selatan Swedia, seorang gadis Swedia yang keluar menunggang kudanya juga menemukan jamur chanterelle. Sementara yang lainnya melaporkan melihat strobery, bunga bermekaran dan pohon yang bertunas kembali.

Di taman apartemen juga  ditemukan ranting tang mulai bertunas dan bunga sakura yang mulai bersemi setelah sempat dorman sementara waktu. Salju winter kali ini banyak dinantikan, terutama anak-anak yang tak sabar ingin bermain ski, membuat boneka salju dan bermain bola salju di atas hamparan putihnya salju yang menumpuk. Walau tahun lalu mengalami winter sangat berat menurut beberapa tetangga apartemen namun tetap saja merindukan tumpukan salju yang biasa hadir di musim dingin. Bagi mereka winter tanpa salju ada sesuatu yang kurang.

Sastin, salah seorang guru senior di daggis (kinderganden atau taman kanak-kanak) yang merupakan seorang Swedish menceritakan bahwa pada akhir-akhir ini musim sudah tak berjalan sesuai aturannya. Terkadang satang lebih awal atau sangat lambat seperti saat ini. Musim menjadi lebih ekstrim, tidak seperti beberapa tahun lalu selama dia tinggal disini. Pegaruh pemanasan global telah mengacaukan musim. Walaupun negara Swedia termasuk salah satu negara yang amat memperhatikan lingkungan bahkan sampai hal yang paling kecil sekalipun namun tetap terkena imbas dari pemanasan global. Hutan masih banyak terjaga, sungai tak ada yang tercemari, pengolahan limbah sampah sangat baik, ruang hijau selalu tersedia dimanapun juga sebagai resapan air. Namun tetap saja tak lepas sari imbas pemanasan global.

Lalu bagaiman dengan tanah air tercinta? Semoga kita bisa lebih bersahabat dengan lingkungan untuk masa yang akan datang..

Swedia, 5 Januari 2012

Winter without snow

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun