Mohon tunggu...
Irma R. Priyadi
Irma R. Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang wanita dengan pengalaman yang berbeda dalam setiap tahapannya dengan selalu berpindah tempat tinggal menurut ketentuan Illahi, sekarang bermukim di SWEDIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sholat Idul Fitri di Swedia: Tak Ada Masjid, Apartemen-pun Jadi

30 Agustus 2011   21:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:20 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_127655" align="alignleft" width="300" caption="Masjid utama di Malmo Sweden (Foto by Yudho Setyaji)"][/caption] Pagi tadi, Selasa (30/8) sebagian umat muslim di dunia menjalankan ibadah sholat Idul Fitri (sholat Id). Nuansa putih bersih terhampar dimana-mana. Aula masjid, lapangan, mushola dan dimanapun juga bisa dijadikan tempat sholat Id. Di Indonesia kemeriahan sholat Id sangat terlihat, terkadang sampai berjubel dan bahkan kesulitan mendapatkan tempat untuk menggelar sajadah. Tak ayal ada beberapa yang sengaja datang setelah subuh hanya untuk menggelar sajadah yang bisa digunakan untuk sholat Id pagi harinya. Semangat yang luar biasa tentunya. Hari inipun umat muslim di Swedia juga menjalankan sholat Id. Kami tidak mau ketinggalan moment yang paling spesial ini. Semangat untuk bangun pagi, mandi dan memakai baju walaupun bukan baju baru namun cukup pantas dan wangi. Berjalan beriringan menuju tempat diadakan sholat Id. Swedia, karena muslim sebagai minoritas jadi sangat jarang ditemukan masjid. Di kota Malmo sebagai pusat muslim di Swedia mempunyai satu masjid utama yang lumayan besar. Terletak di pinggiran kota Malmo, Swedia selatan. Diresmikan pada tahun 1984 sebagai masjid yang pertama kali di Skandinavia. Tak jauh dari masjid Malmo berdiri Islamic Centre, sebuah sekolah Islam dan perpustakaan. Bisa ditempuh dari tempat tinggal kami dengan menggunakan kereta sekitar 30-40 menit. Masjid ini merupakan tempat ibadah beberapa muslim yang tinggal di daerah sekitarnya. Ada sekitar 55.000 umat muslim. Menurut sumber dari Wikipedia, beberapa kali pernah terjadi serangan pembakaran pada masjid. Pertama kalinya pada 28 April 2003 membuat kerusakan yang amat parah.  Sebagian besar masjid rusak dan bangunan Islamic Centre hancur total. Untuk kedua kalinya terjadi tanggal 18 September 2005, lalu ketiga kalinya pada 21 Oktober 2005 tetapi berhasil dipadamkan dengan cepat dan kerusakan hanya bersifat ringan. [caption id="attachment_127656" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu "][/caption] Sementara di kota Landskrona yang berpenduduk sekitar 25.ooo jiwa , sama sekali tidak ditemukan masjid satupun. Tapai bukan kendala untuk tetap bisa menjalankan ibadah, baik sholat jumat secara rutin di tiap minggunya, ataupun sholat hari raya baik Idul Adha dan Idul Fitri. Ada beberapa apartemen yang disewa dan bisa digunakan sebagai tempat ibadah, dan muslim di Landskrona menyebutnya 'masjid'. Dengan luasan sekitar 78 meter persegi bisa menampung lumayan banyak orang. Alhamdulillah tak perlu jauh-jauh ke Malmo untuk beribadah. Sampai di 'masjid' jam 7.15 dan sholat dimulai jam 7.30. Suasana cukup ramai, tentunya sebagian besar didominasi oleh warga Timur Tengah yang sudah lama migrasi. Riuh terdengar mereka bercakap dalam bahasa Arab yang masih sangat fasih. Di Landskrona terdapat satu 'masjid' lagi yang mayoritas sebagai tempat ibadah muslim dari Eropa, Serbia, Bosnia dll namun agak jauh dari apartemen kami. [caption id="attachment_127657" align="aligncenter" width="300" caption="Khotbah seusai sholat Id"][/caption] Tepat 7.30 kumandang takbir  bergema di dinding 'masjid' dan sholat dimulai dengan alunan ayat ayat suci dari Imam seorang Mesir lulusan Universitas di Kairo. Ada khotbah sebentar dalam bahasa Arab yang tidak dimengerti. Dan dilanjutkan dengan menyantap hidangan yang di sediakan. Ada kue-kue pie, kue kurma dan kue kecil lainnya juga jajanan kesukaan anak-anak yaitu godis, sebutan permen dalam bahasa Swedia. Kemudian saling berjabatan tangan dan silaturahmi satu sama lain. Itulah sekelumit cerita mengenai salah satu 'masjid' di Swedia yang banyak tersebar di mana-mana. Telkomsel Ramadhanku [caption id="attachment_127658" align="aligncenter" width="300" caption="Hidangan kue kecil dan permen"][/caption] Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Bathin Landskrona, 30 Agustus 2011

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun