Mohon tunggu...
Irma Oppusunggu
Irma Oppusunggu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya gemar membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pengaruh Pembelajaran Coding bagi Gen-Z

19 Mei 2023   14:35 Diperbarui: 19 Mei 2023   14:44 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Coding adalah aktivitas pemrograman komputer lewat penyusunan instruksi memakai bahasa pemrograman. Coding merupakan proses membuat petunjuk langkah demi langkah yang dilakukan secara detail dan kemudian ditafsirkan dan ditindaklanjuti oleh mesin. Tindakan atau langkah untuk mencapai target disebut Al-ghoritme (McLennan, 2017). Sistem pengkodean atau pengkodean bukanlah hal baru dalam masyarakat dan kehidupan anak-anak, pengkodean ini ditemui setiap hari (ponsel, pintu otomatis, penyedot debu robot, dll.). Dalam praktiknya, pengkodean melibatkan berbagai keterampilan matematika awal, sains, termasuk spasial, jumlah, pemecahan masalah, penyelidikan dan penalaran.
Kelebihan dan kekurangan Coding
• Kelebihan
1. Memahami cara dunia bekerja
Saat ini, komputer dalam berbagai bentuknya telah hadir mengelilingi kita. Sistem kerja saat ini kebanyakan menggunakan komputer. Bahkan untuk bangun pagi pun, seringkali kita menggunakan aplikasi alarm di smartphone, Jika anak diajarkan biologi untuk memahami sistem hidup di sekitarnya, bukankah wajar jika anak juga diajarkan tentang komputer dan bagaimana cara berkomunikasi dengannya? Memahami bahasa komputer akan membuka peluang bagi anak untuk menavigasi dunia digital dengan lebih nyaman.
2. Melatih kemampuan problem-solving dan computational thinking
Problem solving adalah sebuah softskill mengenai proses untuk memahami tantangan dalam bekerja untuk menemukan solusi yang efektif.
Computational thinking adalah kemampuan untuk berpikir secara terstruktur, runut, dan logis. Ketika melakukan coding, anak akan belajar menyelesaikan suatu problem yang kompleks dengan membaginya menjadi problem-problem yang lebih kecil. Selanjutnya, anak belajar untuk menyelesaikan setiap problem langkah demi langkah, dengan cara yang paling efisien. Computational thinking mengkombinasikan matematika, logika, dan algoritma. Kemampuan ini akan bermanfaat bagi anak tidak hanya ketika membuat program komputer, namun juga untuk memecahkan berbagai persoalan dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Menumbuhkan daya kreatifitas
Setiap anak terlahir kreatif. Mereka memiliki daya imajinasi yang sangat tinggi. Coding adalah salah satu cara menyalurkan kreativitas anak secara produktif. Dimulai dengan melakukan beberapa perintah sederhana yang menumbuhkan rasa percaya diri, coding akan merangsang anak untuk mengeksplorasi ide-idenya. Platform coding memberikan wadah bagi anak untuk mengekspresikan idenya dalam bentuk kode, dan juga melakukan tes untuk menguji keberhasilannya.
4. Melatih kegigihan
Seperti halnya beragam karya yang lain, program yang dibuat oleh anak ketika coding tidak akan selalu sempurna pada awalnya. Melalui proses trouble-shooting, anak belajar menemukan apa yang tidak bekerja dalam kodenya, menganalisa mengapa kesalahan terjadi, dan berusaha menemukan cara memperbaikinya. Proses ini perlu dilakukan berulang-ulang hingga program berjalan sesuai harapan. Hasilnya, akan tumbuh kegigihan pada diri anak untuk bangkit kembali ketika menjumpai kegagalan.
5. Melatih kemampuan berkomunikasi
Walaupun coding pada dasarnya adalah komunikasi dengan komputer, bahasa pemrograman tetaplah sebuah bahasa, yaitu sebuah bentuk ekspresi diri. Belajar coding akan melatih anak menyampaikan kemauannya dengan jelas, runut, dan padat, terutama dalam bentuk tertulis.
6. Mendorong anak berinovasi
Begitu banyak bidang kehidupan yang saat ini telah menggunakan teknologi digital dalam keseharian. Mama mungkin pernah menyaksikan, bahkan di beberapa cafe dan restoran pun saat ini pramusaji sudah menggunakan aplikasi dalam tablet untuk mencatat pesanan. Tren ini diprediksikan hanya akan terus berkembang. Belajar coding akan mendorong anak untuk memiliki mental produsen, pandai melihat peluang di sekitarnya, dan berinovasi menemukan solusi cerdas melalui teknologi informasi.
7. Menumbuhkan rasa percaya diri
Menghasilkan sebuah karya lewat coding bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak. Apalagi jika ia bisa menunjukkan hasil karyanya pada keluarga dan teman.
8. Membuka luas kesempatan kerja di masa depan  
Akan terbuka luas  kesempatan kerja di berbagai bidang bagi seseorang yang memiliki kemampuan dalam hal teknologi digital, termasuk pemrograman. Apa pun bidang yang akan digeluti anak ketika ia dewasa kelak, kemampuan coding akan memberinya nilai plus yang membantunya memperlebar peluang dalam pekerjaan.
9. Melatih softskill
Jika kita memilik kemampuan coding seperti menghasilkan suatu produk buatannya sendiri seperti game, animasi, dan bahkan aplikasi sederhana. Hal tersebut dapat menjadi prluang mendapatkan pekerjaan dalam perkembangan era digitalisasi saat ini.
• Kekurangan
1. Susah dalam mempelajari coding kalau secara otodidak
2. Untuk kursus coding harus menyiapkan biaya
3. Banyak menghabiskan waktu di depan komputer
4. Kurang nya bersosialisasi
5. Menghabiskan biaya yg banyak untuk mendapatkan device yg mencukupi
Pengaruh Coding terhadap Gen Z
Memasuki abad ke - 21 computational thinking menjadi keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh seluruh siswa seperti halnya kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (Román, González et al., 2017). Cara-cara pembelajaran yang melibatkan computational thinking dapat dilakukan melalui cerita, permainan, simulasi interaktif. Sebenarnya orientasi pembelajaran pemrograman pada anak ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan produk teknologi, namun juga untuk membentuk computational thinking skills sejak dini (Wulandari et al., 2021).
Dengan adanya kegiatan mengkoding ini dapat menjadi langkah awal mengenalkan anak akan teknologi yang tentunya berguna bagi anak saat sudah dewasa. Dengan adanya coding kids ini dapat melatih anak untuk Memacu daya imajinasi dan kreativitas merangsang otak bagian kanan. Sehingga anak akan bisa berkreatifitas sesuai dengan tahapan perkembangannya dengan teknologi modern sebagai bekal kemajuan di era modern ini. Kegiatan dengan permainan yang melibatkan benda-benda konkret menarik minat anak-anak. Kegiatan permainan dengan tujuan mengasah aspek keterampilan dari masalah membutuhkan upaya guru untuk memperbarui level permainan lebih sering. Level permainan yang bervariasi akan meningatkan aspek perkembangan anak usia dini. Aktivitas bermain dengan coding merupakan salah satu kegiatan bermain yang paling menyenangkan bagi anak-anak untuk merangsang kemampuan pemecahan masalah awal mereka secara optimal. Aktivitas bermain unplugged coding tidak hanya untuk keterampilan pemecahan masalah awal tetapi juga untuk keterampilan sosial dan sosial anak-anak dalam hal kemandirian dalam mengarahkan diri sendiri pembelajaran (Threekunprapa, 2020).
Berberapa manfaat ataupun pengaruh coding bagi anak ialah :
1. Melatih problem-solving.
Games dengan bahasa pemrograman visual akan melatih logika dan konsep si kecil sehingga ia terbiasa untuk memecahka masalah secara sistematis.
2. Fasih menggunakan teknologi.
Tak sekadar mengerti cara memainkan aplikasi di smartphone (menjadi konsumen), anak pun dapat membuatnya sendiri (menjadi produsen).
3. Membantu membangun keyakinan.
Pentingnya pengkodean terbesar adalah membantu membuat anak-anak lebih percaya diri. Sebagian besar dari kita belajar mengoperasikan mesin dasar seperti komputer dan ponsel setelah melewati masa remaja kita. Belum lagi, hal ini menyebabkan banyak tantangan di tempat kerja juga. Tetapi anak-anak zaman sekarang berbeda; mereka dihadapkan pada lingkungan yang kaya teknologi. Dengan membantu mereka mempelajari pengkodean dan pemrograman, Anda dapat membekali mereka dengan baik untuk bertahan hidup di dunia yang digerakkan oleh teknologi ini dan menjadi lebih percaya diri.
4. Membantu Membangun Logika Rasional.
Anak-anak modern sangat cerdas. Ketika Anda memberi mereka pengetahuan dan pengetahuan dasar, mereka dapat menguasai pengkodean dan pemrograman. Perhatikan bahwa pengkodean melibatkan lebih banyak penggunaan sisi kiri atau rasional otak Anda, yang digunakan untuk menerapkan logika, pemikiran linier, dan pengurutan dalam kebanyakan situasi. Sebaliknya, anak-anak lebih banyak menggunakan otak kanan mereka untuk memecahkan masalah dengan bantuan visualisasi, imajinasi, dan intuisi. Untuk memprogram suatu sistem, seseorang harus mampu memecah masalah dengan cara yang terstruktur dan menggunakan seperangkat instruksi yang terstruktur. Di sinilah pentingnya pengkodean terungkap. Ini memungkinkan anak-anak untuk melihat masalah dengan cara yang lebih praktis.
5. Membuat Pemecah Masalah Hebat
Ketika mereka belajar membuat kode, mereka memahami bahwa tidak hanya ada satu cara untuk memecahkan masalah, meskipun cara mereka tidak berhasil. Ketika metode mereka gagal, mereka belajar dan menerapkan metode lain daripada menyerah. Mereka memperbaiki diri dan berhenti mengkhawatirkan kegagalan mereka.
6. Meningkatkan Kinerja Penulisan Akademik .
Anak-anak yang belajar coding juga belajar bagaimana mengatur pemikiran mereka dengan cara yang lebih baik. Ini meningkatkan keterampilan berpikir dan menulis mereka dan mendukung pertumbuhan dan kinerja akademik secara keseluruhan.
7. Membuat Mereka Kreatif .
Anak-anak belajar melalui percobaan. Pengodean seperti latihan otak yang membantu membuka berbagai dimensi otak dan memungkinkan anak berpikir dari perspektif baru. Ini membuat mereka kreatif dan inovatif. Mereka mulai berpikir out of the box dan menjadi lebih tajam dan logis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun