Mohon tunggu...
Irmanriel
Irmanriel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Minat di dunia otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Wow! Tukar Sampah dengan Sabun Cuci, Antusiasme Ibu-ibu RW 12 Tamansari oleh Kelompok 70 KKN UPI 2022

9 Agustus 2022   22:20 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:21 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukar sampah oleh Kelompok 70 KKN UPI (2/8/22) dokpri

Bandung, Juli-Agustus (2022) Sampah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik atau sampah rumah tangga. Seperti yang tertuang dalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. 

Setiap anggota masyarakat mempunyai tanggung jawab memelihara kelestarian fungsi lingkungan sekitar. Salah satunya dengan mengelola sampah dengan tertib. Pengelolaan sampah dapat diwujudkan dengan upaya mengurangi dan menanganinya dengan metode yang berwawasan lingkungan (UU No 18/2008, 2008).

Taman bermain anak-anak RW 12 Tamansari jadi tempat pembakaran sampah (28/7/22) dokpri
Taman bermain anak-anak RW 12 Tamansari jadi tempat pembakaran sampah (28/7/22) dokpri

Selokan jadi tempat pembuangan sampah RW 12 Tamansari (28/7/22) dokpri
Selokan jadi tempat pembuangan sampah RW 12 Tamansari (28/7/22) dokpri

Selama ini fenomena umum tentang sampah hanya dengan memasoknya ke tempat pembuangan sampah. Akan tetapi, kebanyakan masyarakat enggan untuk membayar jasa tersebut. Akibatnya masyarakat memilih jalan alternatif dengan cara membakar sampah bahkan yang terburuk adalah membuangnya ke selokan/sungai. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi lingkungan bahkan kesehatan. Dampak buruk sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi ( refuse) karena telah diambil bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya. Gelbert dkk (1996) menyebutkan ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan yaitu:

1. Bagi Kesehatan

  • Penyakit diare, kolera, tifus dapat menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat.
  • Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
  • Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satunya ialah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing tersebut sebelumnya masuk kedalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

2. Bagi Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang ada di sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati. Sehingga akan mengakibatkan beberapa spesies mati. Tentunya hal tersebut akan merusak ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak. 

3. Bagi Keadaan Sosial dan Ekonomi

  • Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan pembiayaan (untuk mengobati kerumah sakit).
  • Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan atau selokan. Hal ini mengakibatkan jalan atau selokan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

Maka dari itu, kelompok 70 KKN UPI mengadakan program kerja Tukar Sampah yang bertujuan untuk menyadarkan dan mengajarkan warga RW 12 Tamansari untuk selalu memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang umum dijumpai di masyarakat ialah sampah plastik.

Ibu PKK RW 12 Tamansari melakukan penukaran sampah pelastik dengan sabun cuci (2/8/22) dokpri
Ibu PKK RW 12 Tamansari melakukan penukaran sampah pelastik dengan sabun cuci (2/8/22) dokpri

Kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan ampera RW 12 Tamansari yang diikuti oleh ibu-ibu masyarakat sekitar. Bukan hanya penukaran sampah, kami juga sekaligus mengingatkan warga untuk selalu memilah dan meyimpan sampah yang bisa dijual, seperti sampah plastik, botol, kaleng, koran, dan lain sebagainya yang mana selanjutnya bisa ditabungkan di bank sampah. Sampah dari hasil penukaran sampah ini juga akan kami serahkan ke pada bank sampah yang ada di RW 15 Tamansari.

Dengan adanya kegiatan tukar sampah ini, semoga masyarakat sekitar sadar akan bahaya dampak dari sampah ini terhadap lingkungan, terutama sampah plastik yang mana membutuhkan ratusan tahun untuk bisa terurai. selain itu, dengan cara menabung sampah di bank sampah juga bisa menambah penghasilan tambahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun