Lembah Cinta  (part 1)
Pada zaman dahulu sekitar 545 H ada sebuah perkampungan sebut saja namanya perkampungan lembah cinta. Perkampungan tersebut pendudduknya terbilang ramai pada zamannya kalau zaman sekarang disebut daerah perkotaan. Perkampungan tersebut ramai orang melakukan beraktivitas. Ada  sebuah pasar yang banyak dikunjungi perkampungan yang lainnya.
Jalannya masih berupa tanah dan bebatuan belum ada jalan aspal seperti sekarang ini. Kendaraan mereka adalah kuda. Kuda adalah kendaraan yang dimiliki oleh seseorang pada waktu itu terbilang paling terpandang.
Pakaian penduduk  sudah memakai kain, dan ada yang berpakaian seperti pakaian koboi. Pake topi koboi dan sepatu tinggi-tinggi mungkin sepatu pada zamannya tidak tahu mereknya apa tapi mereka tidak membawa pistol seperti layaknya film koboi yang sering ditayangkan mungkin pakaian yang lagi trend dimasa itu.
Perempuan memakai pakaian yang roknya panjang-panjang dan rambutnya dikepang rapi. Kulit mereka putih-putih dan hidungnya mancung-mancung, ada juga yang membedakan pakaian perempuan dan rok panjang berjilbab itu mereka adalah muslimah dan ada juga yang tidak pakai kerudung tapi mereka muslimah.
Pria ada yang pake kopiah dan ada juga yang tidak, tentunya yang pakai kopiah dan  juga ada yang memakai sarung mereka adalah muslim. Mayoritas perkampungan tersebut beragama muslim, seperti biasa ada surau untuk mereka melakukan aktivitas ibadah seperti melakukan shalat berjama'ah.Â
Diantara  sebagai pemuka agama dan ada yang ditokohkan sebutlah sebagai kepala suku. Diantara mereka ada juga orang yang terpandang dan ada juga orang yang dalam miskin, seperti biasa keadaaan pada sat ini.
Aktivitas di pasar atau di perkampungan tersebut masih menggunakan barter belum ada mata uang atau sebagai alat tukar untuk membeli dan menjual.Â
Mereka menggunakan sistem barter, yaitu kalau membutuhkan sesuatu cukup dengan menukar barang dengan barang yang dibutuhkan dan sesuai nilainya pada waktu itu. Contoh saja menukarkan beras dengan kambing, tanah dengan sapi atau dengan kerbau dan lain-lain.Â
Begitulah kehidupan mereka dengan barter untuk memenuhi kehidupannya.Selain berdagang ada juga dari mereka yang bertani dan bertenak. Tanahnya subur dihimpit oleh dua sungai yang sangat deras dan jernih.
Ada juga mencari nafkah dengan menangkap ikan mereka menggunakan alat untuk menangkap ikan dan perahu mareka adalah rakit. Rakit adalah perahu yang dibuat dari bambu.