Mohon tunggu...
Irma Inong
Irma Inong Mohon Tunggu... lainnya -

aku, ada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masjid Cheng Hoo, Wujud Keharmonisan Kehidupan

1 Februari 2014   09:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_319547" align="aligncenter" width="300" caption="nampak depan"][/caption]

Masih di Surabaya yaa… pertama kali tahu info tentang masjid Muhammad Cheng Hoo ini dari televisi beberapa tahun lalu. Karena tak mau melewatkan kesempatan, akhirnya sengaja saya ingin singgah, yah sebentar pun tak  apalah walau sekedar menunaikan sholat saja. Yang penting sudah hilang penasaran hehehe…

[caption id="attachment_319548" align="aligncenter" width="300" caption="suasana di dalam masjid"]

1391218015734039899
1391218015734039899
[/caption]

Setelah mencari alamatnya, taraaa akhirnya sampai juga di masjid yang berarsitektur mirip klenteng. Merah, kuning dan hijau warna yang mendominasi masjid yang berada di jalan Gading, bukan jalan lebar kalau boleh disebut, hanya gang perumahan. Karena sepertinya memang berada di komplek perumahan. Masjid ini satu lokasi dengan gedung PITI ((Pembina Imam Tauhid Islam).

[caption id="attachment_319550" align="aligncenter" width="300" caption="gambaran kapal Laksmana Cheng Hoo"]

13912186031088284946
13912186031088284946
[/caption] Sejarah Penamaan Masjid Cheng Hoo Nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan pada Cheng Hoo, laksmana asal Cina yang beragama Islam. Dalam perjalanannya di kawasan Asia Tenggara, Cheng Ho bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, juga menyebarkan agama Islam. Pada abad ke 15 pada masa dinasti Ming  (1368- 1643) orang-orang Tionghoa dari Yunnan mulai berdatangan untuk menyebarkan agama Islam, terutama di pulau Jawa. Yang kemudian Laksamana Cheng Ho (Admiral Zhang Hee) atau yang lebih dikenal dengan Sam Poo Kong atau Pompu Awang pada tahun 1410 dan tahun 1416 dengan armada yang dipimpinnya mendarat di pantai Simongan, Semarang. Selain itu dia juga sebagai utusan kaisar Yung Lo untuk mengunjungi Raja Majapahit yang juga bertujuan untuk menyebarkan agama Islam. Untuk mengenang perjuangan dan dakwah Laksamana Cheng Hoo dan warga Tionghoa muslim juga ingin memiliki sebuah masjid dengan gaya Tionghoa maka pada tanggal 13 Oktober 2002 diresmikan Masjid dengan arsitektur Tiongkok ini. Masjid Muhammad Cheng Hoo ini mampu menampung sekitar 200 jama'ah. Masjid Muhammad Cheng Hoo berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Masjid Muhammad Cheng Hoo juga memiliki delapan sisi dibagian atas bangunan utama. Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. Maknanya adalah angka 11 untuk ukuran Ka'bah saat baru dibangun, angka 9 melambangkan wali songo dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/ kejayaan dalam bahasa Tionghoa). (Wikipedia) [caption id="attachment_319561" align="aligncenter" width="300" caption="keharmonisan, keren"]
1391219768765869236
1391219768765869236
[/caption]

Letaknya di belakang kantor Walikota Surabaya, tapi bukan tepat di belakang kantor. Yah melewati beberapa gang sebelum akhirnya sampai di jalan Gading. Sebelah kiri jalan.

Bangunannya tak terlalu besar, hanya satu bangunan utama tanpa dinding pembatas di kanan maupun kiri tetapi karena arsitektur dan nilai sejarahnyalah masjid ini menarik perhatian. Pengunjungnya tak selalu umat Islam, banyak juga umat Tionghoa nonmuslim pun mengunjungi masjid ini.

*semua gambar Inong punya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun