Mohon tunggu...
Irma Fitriani
Irma Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Ada

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Pemimpin Wanita Surga?

9 Februari 2021   11:25 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:34 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Fatimah menyambut kakak-kakaknya dengan aliran air mata. Bayangkan, apa yang terlintas di benak Fatimah..? Mereka pergi dengan kegembiraan di malam pengantin, dan kembali dengan penuh kesedihan dan kekecewa'an. Fatimah dan kedua kakaknya duduk di kamar saling menangis dan berbagi rasa.  

 Sedangkan Zainab telah menikah denganAbul As bin Robi'. Orang-orang kafir Quraisy terus menekan dan memaksa Abul As agar menceraikan putri nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu Zainab. Akan tetapi Abul As tidak menghiraukan perkataan Quraisy karena Abul Ash sangat mencintai Zainab, dan Zainab pun sangat mencintainya.  

Ketika umur Sayyidatuna Fatimah 10 tahun, datang perintah untuk hijrah ke negeri Habasya. Karena keadaan muslimin di Makkah sangat memprihatinkan atas gangguan-gangguan orang Quraisy.  

 Di satu sisi, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menikahkan purtrinya Ruqayyah dengan Sayyiduna Utsman, Sayyiduna Utsman adalah orang pertama yang hijrah dalam islam ke negeri Habasya berserta istrinya Ruqayyah.  

 Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda, "Sesungguhnya Utsman adalah orang yang pertama kali hijrah dengan keluarganya setelah Luth As."  

 Ruqayyah mendapatkan kedudukan yang mulia ini (sebagai orang yang pertama hijrah dalam Islam). Kita lihat bagaimana Nabi Saw. meneguhkan keluarganya. Yang mana keluarga beliau selalu terdepan dalam ujian dan cobaan, selalu terdepan dalam perkara-perkata yang sulit. Putri beliau adalah wanita yang pertama kali hijrah (menempuh perjalanan yang penuh kesulitan di tengah terik matahari dan melewati gurun pasir yang penuh rintangan). Kalau kita cermati, kita temukan dalam sejarah Islam keluarga beliaulah yang pertama kali mengorbankan diri mereka demi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan agama ini. Sayyidina Utsman dan Rurayyah kembali dari Habasya saat turunnya wahyu Surat An-Najm dan mengira bahwa orang Quraisy telah masuk Islam. Sayyidatuna Fatimah gembira setelah lama berpisah dengan  

seorang kakak tercinta. Sayyidatuna Fatimah menyambut dengan gembira dan berpelukan. Kemudian mereka kembali untuk kedua kalinya ke Habasya setelah terbukti bahwa kabar ke islam Quraisy adalah dusta.  

 Masih tetap rumah dan keluarga yang mulia ini dalam keadaan seperti ini. Yang ini pergi, yang ini datang. Yang ini menikah, yang ini diceraikan. Cobaan demi cobaan silih berganti, akan tetapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam laksana gunung yang kekar tidak bergerak sedikitpun, pantang menyerah dan selalu sabar. Di mana tidak berlalu waktu atau hari melainkan dikorbankan demi agama ini.

Sayyidatuna Fatimah bertambah dewasa dan sampai di umurnya yang ke 12 tahun, di tahun ke-7 dari kenabian, tepatnya di bulan Muharram orang-orang kafir Quraisy sepakat dalam suatu rencana yang sangat jelek. Mereka sepakat untuk menulis perjanjian yang berisikan kesepakatan untuk memboikot Rasulullah Saw. Dalam Sye'eb atau lembah Abi Mutthalib semuanya dari Bani Hasyim dan Bani Abdul Mutthalib baik yang muslim atau yang kafir.  

 Dalam isi surat perjanjian itu mereka sepakat untuk memutuskan semua hubungan dengan mereka. Tidak menikahi mereka, tidak jual beli dengan mereka, mencegah segala sebab-sebab masuknya rizieq ke mereka, tidak menerima perdamaian sampai Bani Abdul Mutthoalib menyerahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dibunuh.  

 Mereka menggantungkan surat perjanjian itu dalam Ka'bah. Bertambah parah keadaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Bersama Sayyidatuna Khadijah. Di mana Khadijah sebelum Islam adalah wanita terkaya di negeri Arab baik dari laki-laki atau perempuan, bahkan dikatakan kalau semua harta orang-orang Quraisy dikumpulkan tidak bisa menandingi harta Sayyidatuna Khadijah.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun