S iapa wani ta peminpin surga itu ?
Â
Â
tetapi yang ini adalah yang paling di cinta dan di sayangi. Ini adalah kekasih yang agung di sisi Zahro' karena ia adalah Rosulullah atau Utusan Allah beliau juga tak laen adalah ayahnya. Dan, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah segala-galanya dalam hidupnya. Â
 Ketika mulai jatuh sakit, Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tinggal di rumah Sayyidatuna 'Aisyah yang mana sering kali rasa sakit tersebut membuat sang Nabi pingsan. Â
 Ketika Sayyidatuna Fathimah melihat ayahnya pingsan, bangun dan pingsan, berteriak dan berkata, "Alangkah menderitanya ayahku..!" Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Setelah hari ini ayahmu tidak akan merasakan penderitaan lagi, Wahai Fathimah" Â
 Ketika Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, Fathimah mensifatkan Sang Ayah dengan kata-kata: "Wahai Ayah, yang telah memenuhi panggilan Tuhannya.. Wahai Ayah, Syurga Firdaus tempat kembalimu.. Wahai Ayah, kepada Jibril kami menitipkanmu.. Wahai Ayah.." Â
 Fathimah tidak berkata kecuali hal yang baik walaupun dalam keadaan sedih. Kita lihat, bagaimana keteguhannya. Subhanallah..!! Maha Suci Allah yang telah meneguhkannya, yang mana Fathimah adalah paling cintanya orang kepada Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan Fathimah adalah seseorang yang paling banyak mendapat cinta dari Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Â
 Berkata Sayyidatuna 'Aisyah, "Kita semua berada di sisi Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Panggilkanlah Fathimah...! Panggilkanlah Fathimah...!' Â
 Sungguh Fathimah adalah Bukan hanya penenang akan tetapi sayyidina fathimah penenang di atas penenang bagi Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Fathimah pun datang, Demi Allah, jalannya tidak sedikitpun berbeda dengan jalannya Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sungguh Fathimah adalah paling benarnya manusia dalam melafadzkan huruf dan paling miripnya orang kepada Rosulullah  Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam segalanya, baik dari hal gerak geriknya, perkataannya, akhlaqnya, tata bicaranya, juga semua keadaannya menyerupai Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam , juga wajahnya sangat mirip dengan sang ayah. Â
 Maka kemudian Fathimah pun masuk, semua para Istri Nabi sedikit menjauh, sang putripun mendekat, Nabi membisikkan sesuatu perkataan yang membuat Fathimah menangis. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam meminta Fathimah kembali mendekat dan membisikkan sesuatu yang membuat Fathimah tersenyum dan tertawa. Â