Sayyiduna Ali bertanya: "Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam siapa yang paling engkau cintai, aku atau Fathimah?" Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab "Fathimah adalah orang yang paling aku cintai sedang engkau lebih mulia darinya." Â
 Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda "Fathimah adalah orang yang paling aku cintai di antara keluarga-keluargaku." Â
 Sayyidatuna Aisyah pernah ditanya, "Siapakah orang yang paling di cintai oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam?" Aisyah menjawab, "Fathimah, dan dari golongan laki-laki yaitu suaminya (Ali bin Abi Tholib)." Â
 Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Fathimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya, maka telah menyakitiku. Siapa yang membuat Fathimah gembira, maka telah membuatku gembira. Semua nasab terputus di hari Qiyamat kecuali nasabku." Â
 Berapa banyak riwayat yang menyebutkan kemuliaan, kecintaan, juga kekhususan Sayyidatuna Fathimah dalam hati Nabi   Shallallahu 'alaihi wa sallam Yang mana akan kita lihat dalam riwayat hidupnya (manaqib ini). Â
 Hari-hari pun berlalu, Nabi  Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat didalam rumah dan mengajari Sayyidatuna Khadijah, anak-anak perempuannya juga belajar, serta Sayyidatuna Fathimah dalam bimbingan ayahnya yang penuh kasih sayang. Belajar kemuliaan, ibadah, juga bersimpu di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'laa Belajar dzikir, juga bagaimana tatacara mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di umur yang sangat kecil itu ia terdidik untuk naik ke derajat yang tinggi. Â
 Sampai ketika umur Sayyidatuna Fathimah 7 tahun, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menampakkan dakwahnya "Fasda' bima tu'mar wa'ridh 'anil musyrikin." Juga diperintahkan untuk memperingatkan keluarganya: "Wa andzir asyirotakal aqrobiin." Â
 Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakannya dan menampakkan dakwanya. Ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menampakkan dakwanya, Sayyidatuna Fathimah dalam umur yang Â
masih kecil itu sebagai gambaran dan suri tauladan dalam dakwah ini. Â
Sayyidatuna Fathimah dalam umur yang masih kecil ia menjadi gambaran dan suri tauladan. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Wahai kaum Quraisy, bani Abdul Muttholib, Abas bin Abdul Muttholib, Shofiyyah 'ammati (bibi) Rasulillah selamatkan dirimu karena aku tidak dapat berbuat apa-apa atas kalian di depan Allah." Â
 Kemudian Nabi menujukan pembicaraan ke Sayyidatuna Fathimah, dan berkata, "Wahai Fathimah binti Muhammad, selamatkan dirimu karena aku tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan Allah." Â