Maka Sayyidina 'Ali bangun dan Nabi  Shallallahu 'alaihi wa sallam menggandeng tangan Sayyidina 'Ali, membawanya kembali ke rumah Sayyidatuna Fathimah lalu mendamaikan mereka berdua, Sayyidina'Ali berkata, "Demi Allah setelah hari ini aku tidak akan membuatmu marah selamanya, Wahai Fathimah..." Â
Â
Â
Selang waktu setelah berlangsungnya pernikahan yang harmonis tesebut yang kira-kira mencapai setahun tepatnya di pertengahan Romadhon di tahun ke-3 setelah hijrah, Sayyidatuna Fathimah mendapat anugerah bayi laki-laki yang mana wajah sang bayi adalah paling miripnya dengan wajah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah ibunya. Â
 Kabarpun sampai kepada Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dengan segera Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi, menggendong sang bayi. Kemudian, Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengumandangkan lafadz Adzan di telinga kanan dan Iqomat di telinga kiri. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap seluruh tubuh sang bayi dan mendoakannya seraya berkata kepada Sayyidina 'Ali, "Akan kau beri nama siapa wahai 'Ali...?" Sayyidina 'Ali menjawab, "Ku beri nama Harb (si jago perang)" Rosul Allah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Bukan, tapi namanya Hasan, wahai 'Ali..." Â
 Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memberinya nama Hasan. Â
S iapa wani ta peminpin surga itu ?
Â
Â
 Tidaklah berlalu setahun kecuali telah dilahirkan Husain. Yang mana kedua bayi tersebut adalah jantung hati Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan penggembiranya. Â
 Sayyidatuna Fathimah pun semakin gembira dan bahagia karena dengan berkah hadirnya dua bayi tersebut, semakin sering mengundang Â