Mohon tunggu...
Irma Fitriani
Irma Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Ada

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Pemimpin Wanita Surga?

9 Februari 2021   11:25 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:34 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Di gelapnya zaman jahiliyah yang menjadikan wanita bagaikan binatang dan budak hawa nafsu, Rasulullah dikaruniai seorang anak perempuan yang mana akan menjadi Qiblat dan Mahkota bagi para wanita.  

 "Siapa saja wanita yang tidak berqiblatkan Fathimah dan bermahkotakan Fathimah, maka apa yang terjadi di zaman jahiliyah akan terulang. Wanita akan hina dan jadikan budak hawa nafsu."  

 Bergembiralah Nabi  Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan lahirnya sang buah hati. dan berkata kepada Sayyidatuna Khadijah, : "Sesungguhnya dia adalah anak yang cantik laksana angin sepoi-sepoi yang indah dan penuh barokah."  

 Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menggendongnya dan menciumnya maka semakin tampaklah kegembiraan Sayyidatuna Khadijah karena Fathimah adalah manusia paling mirip dengan ayahnya. Kemiripan tersebut sebagai penyebab Sayyidatuna Fathimah mendapatkan cinta yang berlebihan dan perhatian khusus.  

 Rumah tempat dilahirkannya c adalah rumah yang  

diliputi kemuliaan dan kehormatan yang berasaskan budi pekerti dan ahklaq yang luhur. Di tempat yang luhur dan yang penuh cahaya tumbuhlah sang bunga mawar yang elok nan menawan, yang menjadi harapan setiap wanita.  

 Rumah tempat dilahirkan Fathimah, adalah rumah tempat turunnya wahyu. Ketika turun wahyu pertama kali Nabi datang dalam keadaan takut. Berkatalah Sayyidatuna Khadijah: "Wahai Rasulullah jangan takut sesungguhnya Allah takkan menyia-nyiakanmu karna engkau orang yang suka bersedekah, menyambung tali silaturrahmi, dan selalu membantu orang yang susah. Demi Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakanmu."  

 Inilah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mana mulai sebelum diangkat menjadi Nabi memiliki sifat-sifat yang mulia dan Sayyidatuna Khadijah yang mana tidak dikenal di Makkah kecuali sebagai wanita yang mulia dan terhormat baik dari segi akhlaq atau budi pekerti.  

 Di rumah tersebutlah anak-anak perempuan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam terdidik atas bimbingan orang tua yang penuh akhlaq yang mulia dan kasih sayang.  

 Sebagian ulama' berkata: "Di lahirkannya Sayyidatuna Fathimah di masa sebelum diutusnya Nabi  Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sebuah hikmah agar Fathimah membantu perjuangan ayahnya dan tumbuh besar bersamaan dengan tumbuh besarnya agama. Sayyidatuna Fathimah menjadi pendamping setia ayahnya, suka dan duka sampai Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal.

Sayyidatuna Fathimah adalah jantung hati yang sangat dicintai oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan Sayyidatuna Khadijah. Sampai-sampai Sayyidatuna Khadijah setiap melahirkan mengirimkan anak-anaknya agar disusui, sebagaimana adat orang-orang Quraisy. Kecuali Fathimah, Sayyidatuna Khadijah sendiri yang menyusuinya karena cintanya yang mendalam, karena kemiripanya dengan Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga karena Fathimah adalah anak terakhir (paling kecil) sehingga ia mendapatkan perhatian khusus.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun