Mohon tunggu...
Irma Fitriani
Irma Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Ada

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Pemimpin Wanita Surga?

9 Februari 2021   11:25 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:34 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Nabi menahan rasa sakit atas kejadian tersebut dan menyimpannya, sehingga datang "Fathu Makkah " di tahun ke-8 hijriyah.  

 Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa saja di antara kalian yang menemukan Huwairits bin Nugait maka bunuhlah walaupun dia bergelantungan di tirai Ka'bah."  

 Dan siapakah orang yang beruntung ini yang akan membunuh orang yang keji dan dzalim ini sehingga dapat mengobati hati Umat Islam dan mengobati hati az-Zahro' atas apa yang telah dilakukan atasnya.  

 Ternyata dialah Sang Ksatria yang sejati yang mampu mengobati luka yang ada dalam hati setiap mukmin, yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib.  

Beliau menemukan Huwairits bin Nugaid, ketika melihat Sayyidina Ali menghunuskan pedang Huwairits meminta maaf dan perdamaian. Akan tetapi Sayyiduna Ali dengan tegas membunuhnya sebagai balasan dan karena diperintahkan oleh Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam.  

 Sampailah Sayyidatuna Fatimah dan Sayyidatuna Ummi Kultsum di Madinah dan Rasulullah sangat senang dengan kedatangan dua putrinya tersebut. Begitu juga Sayyidatuna Fatimah merasa tenang hatinya ketika melihat ayahnya dalam keadaan aman setelah mendapat gangguan dan kesusahan yang dihadapi di Makkah.  

S iapa wani ta peminpin surga itu ?

 

 Bergembiralah hati Az-Zahro' ternyata ayahnya telah menemukan suatu kaum yang mencintai dan dicintainya, suatu kaum yang menolong dan siap berkorban atasnya. Semakin tenanglah hati dan pikiran Az-Zahro' karena Sayyidatuna Fatimah setiap harinya tak dapat tidur malam, hatinya gelisah dan berkeringat dingin karena takut terjadi sesuatu atas ayahnya Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Rasa tenang meliputi hati Zahro' ketika melihat orang-orang Anshar yang berada di Madinah lebih mementingkan kepentingan Rasulullah atas diri, keluarga, anak-anak, dan semua yang mereka miliki.  

 Sementara itu Sayyidatuna Zainab masih berada di Mekkah, maka terjadilah apa yang harus terjadi, berada sendirian dalam Islam sedangkan suaminya berada dalam kekufuran sebelum Allah pisahkan pernikahan muslim dengan kafir.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun