Mohon tunggu...
Irma EndeTambunan
Irma EndeTambunan Mohon Tunggu... Editor - About me
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Irma pahlawan bertopeng

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Beras di Dua Gudang Bulog Cianjur Terancam Busuk

19 Juli 2019   01:09 Diperbarui: 19 Juli 2019   01:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beras bulog (indopos.co.id)

Dua gudang penyimpanan milik Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Cianjur, Jawa Barat, kebanjiran stok beras sejak program bantuan beras dialihkan menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT). Stok terus menumpuk karena penyerapan beras dari petani tetap berjalan.

Kepala Bulog Subdivre Cianjur Agus Siswantoro mengungkapkan, sejak empat bulan lalu stok simpanan beras di dua gudang di Cianjur terus bertambah, tidak ada yang tersalurkan. Hal tersebut tetap berlangsung sekalipun program BPNT telah berjalan.

Untuk enam wilayah yang berada di bawah tanggungjawab Subdivre Cianjur, stok yang berada di gudang mencapai 12 ribu ton. Sedangkan tahun ini, Bulog Subdivres Cianjur menargetkan penyerapan beras dari petani sampai 19 ribu ton.

Penyerapan gabah dan beras terus dilakukan, meskipun tidak ada pendistribusian yang sebelumnya berimbang antara stok yang masuk dan keluar melalui program rastra.

"Stok yang ada di gudang sebagian sudah masuk sejak empat bulan lalu. Jika dibiarkan terus menumpuk, dikhawatirkan kualitas berasnya menurun bahkan tidak dapat dikonsumsi," ungkapnya.

Sudah biasa (meme edit pribadi)
Sudah biasa (meme edit pribadi)
Sebelumnya ketika stok baru masuk sebulan atau dua bulan sudah terdistribusikan, namun saat ini sudah cukup lama menumpuk di gudang, sehingga dikhawatirkan terjadi penurunan kualitas.

Bulog menyambut baik wacana Kementerian Sosial RI yang akan mengembalikan fungsi bulog sebagai penyedia beras untuk bantuan pangan karena akan mengoptimalkan stok yang ada agar tidak membusuk di gudang.

Meskipun hingga saat ini, pihaknya belum menerima surat resmi atau tembusan langsung berkaitan wacana yang rencananya akan mulai berjalan pada September itu. Pihaknya merasa hal tersebut akan menjadi angin segar untuk mengatasi masalah stok yang menumpuk. Pihaknya masih menunggu instruksi dari provinsi dan pusat, terutama mengenai petunjuk pelaksana dan teknisnya agar dalam pelaksanannya tidak ada kendala.

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun