Erik Tohir, Ketua Inasgoc menambahkan, dalam jangka pendek saja suah banyak keuntungan yang diberikan. Penjualan suvenir membuat UKM bergerak. Begitu pula dengan penyewaan hotel, penyewaan kendaraan, jasa katering, hingga jasa jasa telekomunikasi. Apalagi jumlah delegasi negara peserta hampir mencapai 17 ribu orang yang terdiri dari atlet dan officials. "Dari sini saja kami perkirakan kita sudah bisa balik modal biaya penyelenggaraan," kata Erik.
Erik mengingatkan, Asian Games bukan sekedar pertandingan olahraga. Lebih dari itu, acara ini sebenarnya menjadi peluang untuk mempromosikan Indonesia. Pawai obor Asian Games 2018 atau torch relay sengaja dirancang untuk melintasi daerah wisata. Diantaranya Danau Toba, Bukit Tinggi, Gilimanuk, Banyuwangi, Tanjung Bira, hingga Raja Ampat.
Satu warisan yang paling membanggakan dari Asian Games nantinya adalah ruang publik baru yang lebih tertata. Ada taman-taman baru, jalur pejalan kaki, dan kawasan olahraga. Ini juga mengingatkan kita untuk menjadi kota yang ramah dan bersahabat sehingga bisa bersaing dengan kota-kota lain di dunia.
Warisan lain yang tak boleh dilupakan adalah modal manusia. Sebanyak kurang lebih 15 ribu sukarelawan Asian Games 2018 rata-rata berusia di bawah 30 tahun. Mereka bisa membagikan ilmu dan pengalamannya selama berkolaborasi untuk Asian Games. Jadi ajang ini juga bisa membangun karakter bangsa. Misalnya budaya disiplin waktu atau membuang sampah pada tempatnya.