Mohon tunggu...
Irma Ayu Nara Sulih_PWK_UNEJ
Irma Ayu Nara Sulih_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa teknik 22

Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kenaikan Harga BBM di Sukabumi

22 September 2022   06:48 Diperbarui: 22 September 2022   07:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang sedang kita dengar mengenai suatu kabar yang sedang hangat , baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan tentang masalah kenaikan harga BBM. Pada 3 September 2022 di Jakarta telah diresmikan bahwa BBM atau Bahan Bakar Minyak jenis solar, pertalite, dan pertamax resmi dinaikkan. Tentunya hal ini amat sangat berpengaruh dalam berbagai sektor.

Kenaikan harga BBM ini turut membuat dampak yang besar untuk sektor-sektor tertentu tetapi, kenaikan harga BBM ini masih belum memberikan dampak yang signifikan pada harga sembako. Tentunya hal ini membuat para warga maupun para mahasiswa turun ke jalan untuk melakukan aksi demo. Hal ini terjadi di seluruh nusantara termasuk di Kota Sukabumi. Berikut akan dipaparkan dampak-dampak yang dirasakan oleh warga dari berbagai sektor di Sukabumi.

Dampak kenaikan BBM di Sukabumi salah satunya adalah naiknya tarif angkutan umum (angkot). Tarif angkutan kota (angkot) di Kota Sukabumi mengalami kenaikan pasca penyesuaaian harga BBM subsidi yang dilakukan pemerintah pusat. Hal tersebut sesuai kesepekatan antara Dinas Perhubungan (Dishub), Organda, dan KKU angkot di Kota Sukabumi.

"Kenaikan tarif angkot, pengemudi sudah minta penyesuaian tarif," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada wartawan, Senin (5/9/2022). Dimana instansi terkait yakni Dishub telah melakukan komunikasi dan rapat bersama dengan organda serta KKU.

Sudah ada kesepakatan tarif angkutan kota, Abdul Rachman Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi mengatakan, setelah pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM pengemudi angkutan kota mendatangi Dishub untuk meminta kepastian berapa yang seharusnya dinaikkan jumlahnya sesuai dengan kenaikan harga BBM.

Untuk tarif harga normal angkutan kota yang sebelumnya Rp 5.000 menjadi Rp 6.000, tarif ini merupakan tarif untuk umum, dewasa dan mahasiswa. Lalu, adapula untuk pelajar yang pada sebelumnya memiliki tarif Rp 2.000 menjadi Rp 3.000. Dishub juga menghimbau untuk para pengemudi angkutan kota untuk menempel flyer penerapan kenaikan tarif di pintu mobil angkot.

Pada transportasi ternyata tak hanya kenaikkan tarif pada angkutan kota (angkot) melainkan pada bus antar kota dan antar provinsi di Kota Sukabumi juga menyikapi berbeda dengan penyesuaian harga BBM, ada sebagian yang menaikkan tarifnya adapula yang masih dengan harga normal. PO bus yang belum menaikkan tarif mengatakan bahwa sedang menunggu perkembangan. 

Perkembangan pada penumpang menjadi patokan, sejauh ini penumpang terpantau masih banyak atau stabil, belum terlihat perubahan dampak dari kenaikkan harga BBM.

Selain berdampak pada sektor transportasi, kenaikkan harga BBM di Sukabumi juga terasa dampaknya oleh para petani. Petani-petani sayur tidak mau menambahkan modal untuk pertaniannya yang tidak seimbang dengan harga jual dipasaran. Para petani tersebut harus menambah modal produksi tanam akibat kenaikan harga BBM, Sehingga saat ini mereka mengalami anjloknya harga dari petani.

Para petani selain mengeluhkan kenaikan harga BBM, juga mereka mengeluhkan permasalahan hilangnya subsidi pupuk. Pupuk merupakan bahan pokok untuk bertani dan harganya juga lumayan memberatkan jika tidak disubsidi pemerintah.

 Pada intinya warga-warga kecil di negara ini masih sangat bergantung pada subsidi pemerintah sehingga, ketika subsidi itu dicabut dan ditambah dengan naiknya harga BBM yang termasuk ke dalam modal awal petani, mereka akan merasa terbebani, belum lagi jika daya jual petani menurun maka konsumen juga pasti ikut menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun