Mohon tunggu...
IrkhamUlil Albab
IrkhamUlil Albab Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upgris Berikan Pelatihan Steam untuk Guru-Guru di Kendal

4 Maret 2021   13:39 Diperbarui: 4 Maret 2021   13:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Siswa terlalu banyak beban belajar karena guru-guru setiap mata pelajaran selalu memberikan PR dan tugas yang banyak" Itulah salah satu keluhan yang lontarkan oleh wali murid dalam refleksi pembelajaran daring semester gasal 2020/2021. Orangtua merasa kegiatan belajar siswa tidak efektif karena isi-nya hanya tugas dan tugas. Tidak ada aktifitas yang membuat siswa memperoleh pengeathuan baru seperti lifeskill dan literasi. Siswa hanya disuruh menghapal dan mencari jawaban tugas guru dari internet. Pembelajaran ini semakin memberatkan murid, begitu juga dengan wali murid. Memang telah menjadi rahasisa umum, orangtualah yang banyak berperan mengerjakan PR siswa.

Selain itu, hasil Refleksi kegiatan pembelajaran daring yang selama ini telah dilakukan SMP Muhammadiyah 1 Weleri melalui evaluasi pembelajaran akhir semester  menyimpulkan bahwa lebih dari 50% guru tidak siap dalam melakukan pembelajaran daring. Ketidaksiapan tersebut terlihat dari hasil kuisioner yang dibagikan ke para guru. Guru-guru meyakini bahwa apa yang mereka lakukan dalam pembelajaran daring belum maksimal karena keterbatasan mereka dalam melakukan interaksi dan desain materi. Guru tidak bisa hanya sekedar menjelaskan materi dan memberi soal. Pemberian tugas tanpa interaksi juga membuat siswa jenuh dan membuat siswa lebih senang apabila kembali masuk ke sekolah.

Padahal, guru memiliki posisi sentral dalam melakukan kemandirian dan kebebasan dalam melakukan pembelajaran. Bagaimanapu kondisinya tidak terkecuali di masa pandemic Covid-19, guru harus mampu menumbuhkan lingkungan belajar yang membuat siswa terdidik, terpelajar, dan skillful. Untuk itulah agar tugas-tugas sebagai guru bisa tercapai secara maksimal guru harus selalu berionovasi dan belajar.  Ditambah lagi kepastian pembelajaran tatap muka juga belum diputuskan pemerintah.
Menghadapi situasi seperti ini, SMP Muhammadiyah di wilayah Kabupaten Kendal  (weleri, Rowosari, Gemuh, dan Cepiring) mengajak Universitas PGRI Semarang untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Tim Pengabdian LPPM UPGRIS yang digawangi oleh Irkham Ulil Albab, M.Pd., Dr. Sumarno, Yanuar Hey Murtianto, M.Pd., dan Ariyan Eka P, S.E., M.Pd menyelenggarakan kegiatan tersebut selama empat hari.

Strategi penyelenggaraan pendidikan secara daring di masa pandemic ini memfasilitasi sekolah dan para guru untuk menentukan arah dan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang efektif sesuai dengan kondisi sekolah dan efektif. Salah satunya membuat bedah kurikulum, penyatuan tema integrative, rpp dan media sesuai tema, serta persiapan pengelolaan penilaian sekolah.

UPGRIS membekali guru dengan BIMTEK pembelajaran STEAM

 

Melalui kegiatan brainstorming pembelajaran STEAM, Bedah SKL, KD, dan indicator serta mencari tema yang tepat, dan Simulasi pembelajaran STEAM guru-guru berlatih untuk merancang aktifitas lifeskill yang memuat Kompetensi dasar setiap mata pelajaran. Pada kegiatan tersebut sebuah tema menarik dipilih untuk dijadikan aktifitas BIMTEK yaitu "Meningkatkan Omset penjualan.

Dari kegiatan BIMTEK ini muncullah ide-ide untuk menyatukan banyak KD tiap maple dalam tema integrative sehingga guru-guru berhasil menyusun empart tema untuk mendukung pembelajaran tematik STEAM yang akan meringankan beban belajar siswa tetapi efektif memperoleh pengathuna dan skill baru karena semua aktifitas masing-masing maple saling menunjang. Hasil pekerjaan siswa pun berupa proyek-proyek, dan sangat berbeda dengan tugas-tigas sebelumnyayang terdiri dari banyak soal yang tidak berkesinambungan.

Kepala DIKDASMEN Muhammadiyah Kabupaten Kendal, sekalihus Pengawas Dikdisbud Kabupaten Kendal, Bapak Shodiq, M.Pd. menyampaikan bahwa apa yang dilakukan SMP Muhammadiyah beserta UPGRIS adalah langkah yang sangat tepat dalam mengupayakan kegiatan pembelajaran yang tepat dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan pendidikan dalam rangka melaksanakan amal usaha pendidikan yang semaksimal mungkin bagi masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun