Pendidikan 4.0  dicirikan sebagai era digital learning. Pada zaman "now" ini telah  hadir  kecerdasan buatan  yang membantu manusia dalam mengakses informasi. Selain itu  munculnya fenomena gawai yang trend bagi anak muda  telah mengubah peri laku mereka yang serba praktis dan informer yang up to date. Sebagai generasi massive, maka teknologi dan ineternet merupakan bagian  dari kehidupan mereka. Mereka sangat cepat mengakses  informasi, membagikan informasi  serta sebagai pihak  pengguna  informasi terbesar saat ini.Â
Pada zaman ini  para peserta didik tidak  cukup hanya dengan berpengetahuan saja melalui core subject , melainkan mereka harus memiliki  tiga modal utama yaitu : a) berkinerja sangat baik dan bermoral atau berkarakter kuat yakni bertanggung-jawab, fleksibel dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, keterampilan sosial dan budaya , toleran, produktif dan akuntable , adaptif dan lain-lain. b) Memiliki Kompetensi diri ( Berpikir Kritis dan mampu memecahkan masalah, Kreatif dan inovatif, mampu berkomunikasi, serta mampu berkolaborasi. c) Literasi . Aspek literasi ini mencakup baca, tulis, berhitung, literasi sains, Literasi budaya, literasi informasi, literasi media, literasi TIK dan kewarganegaraan. Banyak hasil survei yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki minat baca yang tinggi tapi kemampuan membaca masih rendah.
Sebagai pendidik , kita harus menyiapkan kelas kita menjadi kelas yang penuh dengan tantangan, kreatif  dan inovatif. Hal ini agar kecakapan pembelajaran  abad 21 dapat diimplementasikan kepada peserta didik di kelas secara menyenangkan dan bermakna. Jenis kecakapan  pembelajaran abad 21 yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran di kelas yaitu :
1) Memahami, mengelola dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan dan multimedai (ICT Literacy); 2) Siswa dapat mengunakan kemampuan untuk mengutarakan ide-idenya baik pada saat berdiskusi,  di dalam maupun di luar kelas; 3) Siswa dapat menggunakan bahsa lisan yang sesuai dengan konten dan konteks pembicaraan dengan lawan bicara atau yang diajak berkomunikasi; 4) Selain itu dalam komunikasi lisan diperlukan sikap untuk dapat mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain selain pengetahuan terkait konten dan konteks pembicaraan; 5) mampu menggunakan alur pikir yang logis, tersruktur sesuai dengan kaidah yang belaku ; 6) Siswa mampu menggunakan multi bahasa  7) memiliki empati  dan mampu berkompromi dengan kelompok lain untuk mencapai tujuan yang sama; 8) siswa  harus mampu bekerja sama dalam kelompok belajar; 8) Siswa harus mampu beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab , dan bekerja secara produktif dengan orang lain.
Pembelajaran abad 21 dengan Portal Rumah Belajar
Untuk membangun kecakapan pembelajaran abad 21 maka yang diperlukan alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efesien serta menyenangkan. Hal ini juga bersinergi dengan peran guru yang telah bergeser dari pembelajaran berpusat kepada guru dan berubah menjadi pembelajaran berpusat kepada siswa. Guru di zaman ini hanya berperan sebagai mentor,pelatih, pengarah, fasilitator , kolaborator dan teman belajar bagi siswanya di kelas. Guru sebagai pengembang pembelajaran abad 21 maka guru juga bertugas untuk merencanakan pembelajaran , mengelola kelas dan mampu memasukkan unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui penerapan pola pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi.jadi  integrasi teknologi atau internet  ke dalam pembelajaran abad 21 menjadi hal yang paling penting dan urgen.
Jika kita mengkaji tentang prinsisp-prinsip pembelajaran abad 21 yang meliputi pembelajaran harus berpusat kepada siswa, pendidikan harus dibangun secara kolaborasi, pembelajaran harus berbasis konteks, dan pembelajaran harus terintegrasi dengan keterampilan sosial maka salah satu  solusi pembelajaran yang paling efektif dan inovatif adalah dengan memanfaatkan portal rumah belajar .Â
Rumah Belajar dapat di akses dengan alamat situs web http://belajar.kemdikbud.go.id . Dari sebuah Sumber Belajar berubah menjadi portal pembelajaran atau Learning Management System (LMS) yang terintegrasi sebagai  sebuah one stop service bagi komunitas pendidikan  .  Rumah Belajar memiliki jargon : "Belajar di mana saja, Kapan saja, dengan Siapa saja"  adalah web pendidikan yang dapat diakses secara gratis dan mudah .
Lalu bagaimana cara memanfaatkan konten yang ada dalam fitur-fitur Rumah Belajar? Portal rumah Belajar memiliki  8 fitur utama seperti Sumber belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya,Peta Budaya,Wahana Jelajah Angkasa, Kelas Maya dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan/PKB khusus untuk pengembangan diri pendidik.
Beberapa Fitur yang dapat kami jelaskan di sini adalah Fitur Sumber belajar adalah fitur yang tersedia dalam bentuk multimedia interaktif dengan sajian teks,gambar,animasi, video, bahan ajar, simulasi,soal interaktif,latihan serta  kuis . Sedangkan Fitur Bank soal menyediakan soal dan latihan sesuai kompetensi dan tujuan pembelajaran yang dapat dilakukan secara online. Kelas maya merupakan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan pendekatan
Pembelajaran Virtual Reality dengan Web Rumah Belajar
Apa sebenarnya pembelajaran Virtual Reality? Virtual Reality atau Realitas maya  adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan  oleh komputer , suatu lingkungan sebenarnya  ditiru dari suatu lingkungan yang ada hanya dalam imajinasi. Simulasi ini menggunakan grafis 3D dan efek suara dengan antar muka pengguna seperti kaca mata khusus dan sarung tangan untuk menciptakan lingkungan manusia hidup untuk hiburan, eksperimentasi dan pelatihan.
Beliau berhasil membangun prototipe  yang diberi nama Sensorama  pada tahun 1962 bersama dengan lima film pendek untuk dipertunjukkan di dalamnya. Namun teknologi virtual reality yang lebih awal adalah " peta Bioskop Aspen" yang didirikan  tahun 1977. Programnya adalah simulasi yang kasar tentang kota Aspen Colorado. Di sana para pemakai bisa mengembara dalam satu dari tiga musim  yang ada di sana.
Cara kerja Virtual Reality dimulai dari pemakai melihat suatu dunia semu yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui perangkat handphone atau speaker pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Virtual Reality biasanya dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung, simulasi kedokteran , penelitian/pendidikan  sebagai contoh studi tentang topan , konfigurasi dari galaksi . Selain itu Virtual Reality digunakan juga dalam dunia hiburan misal museum virtual, taman virtual serta simulasi pertempuran udara.
Melihat perkembangan teknologi virtual reality dan kebutuhan dunia pendidikan , maka Pustekom kemdikbud telah menyiapkan salah satu fitur sumber belajar yakni Augment Reality dengan  beberapa topik pembelajaran seperti  sel Tumbuhan dan sel hewan, kubus dan balok dan lain-lain. Panduan juga telah tersedia secara gratis.  Cara menggunakan aplikasi ini cukup mudah, Pertama kita masuk ke portal Rumah Belajar. Setelah itu pilih fitur Peta Budaya lalu klik AR Rumah Belajar.  install dulu aplikasi AR yang didownload ke HP android kita. Setelah itu kita siapkan  maker AR dalam bentuk pdf lalu  diprint. Petunjuk pemanfaatan AR dalam pembelajaran ini bisa ditonton dalam video panduan yang telah dipublish sebelumnya. Rumah Belajar memberikan solusi belajar tiada batas. Mari bersama kita majukan kualitas pendidikan Indonesia yang dengan guru-guru yang profesional.