Mohon tunggu...
Ircham Arifudin
Ircham Arifudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Brebes Club (KBC-53): penulis receh sekaligus penikmat kopi tanpa gula

menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Di Sinilah Tempat Terbaik

16 Juli 2021   15:46 Diperbarui: 16 Juli 2021   16:54 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadza min fadhli Robby. Dokpri

Sahabatku yang budiman, 

Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,

Dimanapun kita berada, maka di situlah tempat terbaik kita.

 

Pernahkan Anda merasa "terkungkung" dengan lingkungan dimana Anda berada? Seolah Anda berada dalam suatu sangkar yang "membelenggu" kebebasan Anda? Ya, sebagian orang berpikir dan merasa bahwa dalam kondisi tersebut mereka "tidak mungkin" untuk bisa meraih kesuksesan dalam hidupnya. 

Banyak faktor yang menjadi keresahan seseorang saat berjuang menggapai kesuksesan, seperti geografis yang kurang mendukung, keterbatasan akses, dan rendahnya income. Misalnya mereka yang hidup di daerah terpencil merasa susah dan jauh untuk mendapat pekerjaan di instansi/perusahaan yang bonafit, karena instansi/perusahaan tersebut hanya ada di perkotaan. Atau bagi pengusaha yang merasa begitu susahnya berjuang dan mengembangkan usaha di daerahnya, mungkin karena keterbatasan akses dan sumber daya yang ada di daerah tersebut.

Sebaliknya, bagi mereka yang hidup di kota-kota besar berpikir betapa sesaknya dunia ini, begitu ketatnya tingkat persaingan hidup, belum lagi dengan karakter masyarakat koa yang cenderung hedonis, individualistis, bahkan mungkin kapitalis. Dimana pun berada, saling sikut, saling senggol, saling tendang. Hingga akhirnya disimpulkan bahwa hidup di kota memang susah untuk menjadi yang terdepan.

Dalam berjuang, seringkali kenyataan tidak sejalan dengan keinginan kita, terkadang juga kita merasa lingkungan kita tidak lagi ramah, dan kondisinya sudah tidak nyaman, dan masih banyak lagi perasaan-perasaan negatif lainnya.

Saat kita merasakan kondisi-kondisi sebagaimana saya sebutkan di atas, maka hal yang perlu kita pahami dan tanamkan menjadi suatu keyakinan adalah: bahwa sesungguhnya dimanapun kita berada maka di situlah tempat terbaik bagi kita. Tempat dimana kita hidup, tempat di mana kita memperjuangkan apapun yang kita inginkan. Kurangilah (dan bahkan kalau bisa dihilangkan) angan-angan bahwa rumput tetangga lebih hijau dan lebih indah.

 

# Apabila kita selalu berpikir bahwa tempat lain adalah lebih baik dari tempat dimana kita berada sekarang ini, maka sampai kapan kita akan mulai berjuang?

 # Apabila kita selalu berangan-angan dan menunggu datangnya kesempatan emas di tempat lain, maka berapa banyak waktu yang terbuang, hanya sekedar untuk menunggunya datang?

 # Apabila kita selalu menunda apapun yang bisa kita lakukan di tempat kita berada sekarang, maka berapa banyak kesempatan yang terbuang sia-sia?

 Dan masih banyak lagi hal lainnya yang perlu kita renungkan.

Saat kita mau meyakini bahwa di sinilah tempat terbaik kita saat ini, maka kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik, lebih bernilai, dan penuh arti. Geografis yang kurang mendukung, keterbatasan akses, dan rendahnya income, bukan lagi menjadi suatu kendala yang membuat kita resah.

 Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, mengandung makna kita harus tetap menjaga dan melestarikan sumber daya dimana kita berada/tinggal, kita juga tidak boleh hanya terus melihat ke dalam/ke belakang, tapi lihatlah ke depan. Manfaatkan dan maksimalkan semua potensi dan sumberdaya yang kita miliki sebagai ikhtiar lahir, jangan lupa juga dibarengi dengan doa sebagai ikhtiar batin. 

Globalisasi, kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi saat ini bisa kita manfaatkan sebagai sarana yang membantu kita untuk belajar dari kesuksesan orang lain dan kemajuan-kemajuan dari tempat lain, tanpa kita harus berada di tempat tersebut.

 

Sahabat... 

Kita semua memiliki kesempatan emas untuk menjadi sukses dimana saja, kita semua memiliki potensi dan kemampuan untuk mewujudkannya, asal kita mau mulai memperjuangkannya. Kapan? MULAI SEKARANG. Dimana? DI SINI, Karena DI SINILAH TEMPAT TERBAIK.

Wallahu A'lam...

KBC-53

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun