Saat ini kita hidup dalam era digital, banyak hal yang memaksa kita untuk bertransformasi dan beradaptasi dalam bentuk digital seiring pesatnya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini begitu cepat, mengubah tatanan atau cara berkomunikasi banyak orang dari cara konvensional menjadi digital dengan media elektronik yang akrab dikenal sebagai medsos (media sosial).
Individu maupun kelompok orang dapat dengan mudah menggunakan teknologi komunikasi untuk melakukan komunikasi dengan berbagai metode atau media sosial yang terhubung dengan banyak orang di seluruh lapisan masyarakat dimanapun keberadaannya, tak terkecuali bagi organisasi dalam bentuk apapun jika tidak ingin ketinggalan, mau tidak mau harus mengikuti (beradaptasi) dan memanfaatkan alat teknologi komunikasi.
Dalam organisasi, hubungan masyarakat (humas) atau public relation merupakan front view bagi sebuah organisasi, lembaga, instansi atau perusahaan yang berfungsi membangun dan mempertahankan reputasi, citra diri (image) dan komunikasi yang  baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik (mutual benefit relationship). Humas merupakan kunci keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi. Sebab, humas merupakan bagian yang harus menghubungkan antara mereka yang berada di luar organisasi (publik) dengan apa yang ada di dalam organisasi (internal).
Untuk berkomunikasi dengan publik, organisasi perlu mendekatkan diri melalui media yang menyediakan informasi mengenai perkembangan organisasi tersebut, bahkan terkadang organisasi perlu juga menyediakan layanan informasi berupa Contact Center yang diperuntukkan bagi publik sebagai bagian dari layanan organisasi. Philip Lesley pernah memberikan definisi media relation sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau mersepon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi.
Tujuan organisasi memiliki akun media sosial adalah sebagai sarana publikasi untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada publik mengenai hal-hal yang berhubungan dengan organisasi tersebut. Sisi positif (manfaat) penggunaan medsos bagi organisasi diantaranya sebagai penyampai informasi yang mudah, efektif, efisien, profesional dan jangkauannya lebih luas, menjadikan informasi lebih kreatif, meningkatkan daya tarik publik, bisa menjadi sarana promosi paling praktis, dan banyak manfaat lainnya.
Secara umum, aktivitas yang dapat dilakukan organisasi dengan pemanfaatan media sosial, bentuk berupa pengiriman siaran pers (pers release), konfrensi pers, publikasi kegiatan-kegiatan organisasi, rapat-rapat daring, webinar, media gathering, bahkan special event.
Merujuk Kompas (11/06/20), berdasarkan data Global-webindex yang dipublikasikan pada Januari 2020, ada 160 juta pengguna aktif medsos di Indonesia. Mereka bagian dari 175,4 juta pengguna internet dari 272,1 juta penduduk di negeri ini. Youtube merupakan media sosial yang paling banyak digunakan dengan 140,8 juta pengguna.
Medsos yang digunakan terbanyak selanjutnya ialah Whatsapp (134,4 juta pengguna), Twitter (89,6 juta), Line (80 juta), Linkedin (56 juta), Pinterset (54,4 juta), dan Wechat (46,4 juta orang). Kondisi tersebut, menunjukan kemampuan media sosial yang kini telah merasuki kehidupan masyarakat Indonesia. Penggunaan medsos berkaitan erat dengan menjamurnya smartphone yang terus meningkat dan pembangunan infrakstruktur yang semakin merata sampai ke pelosok desa.
Adaptasi atau Tertinggal? bukan yang kuat yang mampu bertahan, melainkan yang pintar beradaptasi terhadap segala perubahan. Medsos merupakan salah satu sektor yang berada dalam pusaran perubahan, organisasi harus antisipasi sedini mungkin. Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa medsos bisa sangat berperan dan memiliki posisi penting untuk menentukan kesuksesan organisasi.
Wallahu A'lam...
KBC-53
