Mohon tunggu...
Irham WP
Irham WP Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

(“Keep your dreams alive. Understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe,” : Gail Devers) This is a moderated blog. Any comment contributing to a serious discussion is welcome. Some people may not agree with the content of some posts, but please refrain from abusive, profane, or offensive language in your comments - they will automatically be deleted, as will all comments that have no bearing whatsoever on the subject and/or only serve to slight or even insult the author.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Siklus 24 Tahunan Mitos Baru Piala Dunia : Jerman Kini Empat Bintang !

14 Juli 2014   12:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:23 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siklus 24 tahunan terjadi kembali bagi negara yang telah memenangi Piala Dunia sebanyak tiga kali, dan setelah menunggu 24 tahun akan memenangi gelar ke-4 (empat)-nya, itulah mitos Piala Dunia teranyar.

Brazil yang menjuarai Piala Dunia tahun 1970 kembali juara pada tahun 1995. Kemudian Italia yang menjuarai Piala Dunia 1982 menjadi juara kembali pada tahun 2006. Kini setelah juga menunggu siklus 24 tahun, Jerman yang menjadi juara tahun 1990 , kini tim panser jerman pada tahun 2014  berhasil menjuarai Piala Dunia untuk ke-4 (empat) kalinya.

Siklus 24 tahun ini ternyata baru berlaku bagi 3 (tiga) negara saja, yaitu Brazil, Italia dan Jerman. pagi ini berkat gol cantik dari Mario Gotze pada perpanjangan waktu kedua menit 114, Jerman meraih gelar keempatnya di turnamen sepak bola terbesar sejagad raya.

[caption id="attachment_333583" align="aligncenter" width="640" caption="source : thenational"][/caption]

Mitos Tidak ada Tim Eropa Juara di Benua Amerika Berakhir

Keberhasilan Jerman ini juga telah memecahkan mitos yang dipercayai banyak orang. mitos tersebut mempercayai apabila piala dunia diselenggarakan di benua Amerika, maka tidak akan ada kesebelasan dari negara luar benua Amerika yang akan berhasil menjadi juaranya. Kini muncul mitos baru, yaitu apabila sebuah negara telah menjuarai Piala Dunia sebanyak 3 (tiga) kali, perlu menunggu 24 (dua puluh empat) tahun untuk menjadi juara ke-4 (empat) kalinya.

Mitos itu ternyata kalah dengan fakta. Pagi ini dengan pola kerjasama antar lini Jerman bermain secara spartan. kerjasama antar lini silih berganti menggempur pertahanan Argentina.Jerman berhasil melalui 2 (dua) pemain penggantinya, yaitu Mario Gotze dan Andre Schurrle. Kedua pemain pengganti itu bermain brilian, trenginas dan menjadi kunci keberhasilan tim Jerman. Kepercayaan diri yang luar biasa setelah menggilas Brazil dengan telak 7-1.

Kini bukan hanya Brazil yang mampu juara di benua Eropa, Jerman pun berhasil meraih prestasi yang sama di benua Amerika, benua yang banyak membuat nyali lawan mengerucut sebelum bertanding. Stadion Maracana yang banyak dipenuhi suporter Argentina terasa tidak percaya Jerman mampu menumbangkan raksasa sepakbola Amerika latin, Argentina. Inilah fakta, bola memang bundar sehingga sulit diprediksi.

Sedikit luka terobati, saat Messi meraih Golden Ball, dan Neuer sang kiper Jerman meraih Golden Clove. Tim Argentina satu per satu naik ke podium untuk mendapat kalungan medali perak dengan diiringi tangis dan sorak sorai dan gegap gempita oleh pendukungnya. Timnas Argentina meraih hadiah 20 juta US$ belum termasuk tambahan honor dari sponsor Piala Dunia.

Di sisi lain, tim Jerman menangis dan haru penuh suka cita. Philip Lahm memimpin menerima medali dan piala emas  World Cup Trophy yang diserahkan Presiden Brazil dengan dengan penuh kegembiraan di hadapan pemimin negara Kanselir Angela Merkel. Jerman telah menjadi yang terbaik di jagad raya pada tahun ini, 2014, prestasi yang menyamai Italia. Jerman juga meraih hadiah resmi sebesar 36 juta US$ dari FIFA

1405297192721343742
1405297192721343742

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun