Barangkali banyak yang belum mengetahui, dimana kota Saigon itu berada ?. Kota itu memang sudah "tidak ada" atau secara resmi sudah berganti nama (ganti kulit) dengan Ho Chi Minh City yang biasa disingkat dengan HCMC. Meskipun namanya secara resmi sudah diganti, namun masyarakat kotanya masih sering menggunakan nama Saigon. Kini adalah kota terbesar di Vietnam. Làm thế nào bạn ?
Kota Saigon, sebelum perang merupakan Ibukota dari Republik Vietnam Selatan. Seperti kita lihat dalam peta Vietnam yang membentuk huruf "S" , saat perang dingin pasca PD II, wilayah Vietnam terbagi 2 (dua), yaitu Republik Vietnam Selatan dengan Ibukota Saigon dan didukung Amerika Serikat (AS) dan Republik Sosialis Vietnam di utara negeri dan berbatasan dengan China, yang beribukota di Ha Noi.
Karena Republik Vietnam Selatan yang di back up penuh AS pada akhirnya kalah, maka seluruh wilayah negaraVietnam jatuh ke tangan komunis yang berideologi sosialis. Kota Saigon telah diganti namanya menjadi HCMC, sebuah nama yang diambil untuk mengenang pemimpin mereka, presiden Vietnam yang pertama, Ho Chi Minh.
Meskipun telah diganti menjadi Ho Chi Minh City, bandar udara kotanya tetap menggunakan kode "SGN" yang berarti Saigon, Meski nama bandaranya telah berganti menjadi Tan Son Nhat International Airport. wisata ke kota Saigon sangat mengasyikkan. Selain murah meriah karena nilai mata uang mereka "Dong" 90% lebih rendah dari "Rupiah", semua barang-barang dan akomodasi relatif murah.
Mengapa murah ?, karena negara memberi subsidi yang besar kepada rakyatnya dalam banyak sektor, seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan banyak lagi fasilitas negara lainnya.Yang juga besar adalah subsidi sektor kelistrikan. Listrik Vietnam kini paling murah di Asia Tenggara.
Kompasianer memiliki banyak alternatif untuk berwisata ke Vietnam. Untuk menjangkau Saigon bisa saja dengan Vietnam Airline via Jakarta, tetapi tiketnya mahal. Tiket murah bisa dibeli jauh hari saat low seasondisertai banyak pilihan penerbangan seperti TigerAir, AirAsia, atau Lion Air.
Setelah tiba di Than Son Nhat Airport kita menggunakan trasportasi Taxi atau ojek (Xe Om). Ada 2 (dua) pilihan bagi turis untuk menginap, wilayah Pham Mu Lao yang banyak bulenya. Atau wilayah Ben Than Market (Cho Benthan) yang bayak turis Asianya.
Jangan pernah lupa untuk memakai taksi Vina Sun (perusahaan taxi milik pemerintah) yang argonya reliable/murah, taxi lain merugikan konsumen karena berlipat ganda (argo kuda) dari taksi Vina Sun. Dari airport ke Ben Than market hanya 120 ribu dong, alternatif lain Xe Om atau ojek yang hanya 40 ribu dong.
[caption id="attachment_311735" align="aligncenter" width="602" caption="pasar Ben Than, dok pribadi"][/caption]
Penulis mencoba memilih kawasan Pham Mu Lao karena banyak penginapan murah, mulai dari $5 hingga $7 per malam banyak tersedia, namun losmennya berada di gang kecil, bukan di depan jalan raya. Seperti dalam foto, terlampir di bawah ini, banyak penginapan di sekitar jalan De Tham, jalan Pham Mu Lao atau jalan Bui Vien yang memasang tanda adanya kamar yang bisa disewa.
[caption id="attachment_311716" align="aligncenter" width="338" caption="dok pribadi"]
