Mohon tunggu...
Irham WP
Irham WP Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

(“Keep your dreams alive. Understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe,” : Gail Devers) This is a moderated blog. Any comment contributing to a serious discussion is welcome. Some people may not agree with the content of some posts, but please refrain from abusive, profane, or offensive language in your comments - they will automatically be deleted, as will all comments that have no bearing whatsoever on the subject and/or only serve to slight or even insult the author.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Hawking Keliru Tentang "Black Hole"

2 Februari 2014   04:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:14 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_309787" align="aligncenter" width="304" caption="foto : bbc"][/caption] Siapa yang tidak kenal Stephen Hawking, fisikawan Inggris yang banyak ilmuwan mensejajarkannya dengan Einsten itu ternyata meralat teorinya sendiri, ya..teori tentang lubang hitam (blackhole) di alam semesta. Lubang hitam adalah benda-benda angkasa yang terbentuk sedemikian rupa sehingga memiliki gaya tarik besar sekali. Tidak sesuatu pun dalam jangkauan medan gravitasinya akan terbebas dari gaya tariknya. Di dalam teori-teori sebelumnya , Hawking menyatakan bahwa lubang hitam atau Blackhole merupakan pusat massa yang sangat besar dan pusat itu akhirnya menghasilkan suatu gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya ini akan menyerap semua material kedalam terowongan kuantum. Karena medan gravitasi seperti magnet yang kuat dan kecepatan didalamnya menyamai kecepatan cahaya. Tidak ada sesuatu, yang dapat lolos darinya bahkan cahayapun hanya dapat masuk kedalamnya  namun tidak dapat keluar darinya. Sedangkan istilah "lubang hitam" itu sendiri meski tidak mengandung arti ke sebuah lubang, namun merupakan sebuah wilayah di mana semua tidak dapat kembali. Pada saat itu Hawking mengikuti pendapat John Archibald Wheeler yang mencetuskan istilah tersebut tahun 1967, meski sebetulnya teori tentang adanya " lubang hitam" untuk pertama kali dinyatakan pada abad ke-18 oleh ilmuwan John Michell dam Pierre-Simon Laplace. Secara teoritis, lubang hitam dapat memiliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Lubang Hitam ada saat sebuah objek yang tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan dari gravitasi. Banyak objek yang tidak akan menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidaklah cukup untuk melampaui kekuatan atom pada dirinya sendiri yang sifatnya melawan  gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang mempunyai massa yang sangat besar, maka tekanan gravitasilah yang akan  menang. Massa dari lubang hitam akan selalu bertambah dengan menyerap semua materi yang berada di dekatnya. Semua materi alkan terserap lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Objek yang tidak dapat menjauh dari lubang hitam akan terserap. Jadi intinya adalah "point of no return" dari sat melewati dan sangat dekat dengan lubang hitam itu. Suatu saat nanti, mungkin  matahari, bumi dan bulan akan terhisap oleh lubang hitam itu. Lubang hitam menyerap material yang jaraknya tidak terlampau jauh darinya, hanya bisa menarik materi yang kebetulan lewat dan sangat dekat dengannya dan berjarak 10 mile dari lubang hitam. Matahari dan bumi saat ini masih aman karena sangat jauh dari lubang hitam. Klaim Hawking tentang lubang hitam  bersinggungan dengan teori relativitas umum Einsten terkait ruang dan waktu yang tidak ditemui dalam lubang hitam. Radius sebuah lubang hitam (Rs) = 2MG/v2. Di mana M adalah massa lubang hitam, G adalah konstanta Gravitasi, dan v adalah kecepatan yang dibutuhkan suatu objek untuk menghindar dari gaya tarik gravitasi. Untuk kasus lubang hitam v adalah c atau kecepatan cahaya. Menurut Hawking, ada dua jenis Lubang Hitam, Lubang Hitam Kecil dan Lubang Hitam Besar [caption id="attachment_309788" align="aligncenter" width="460" caption="foto sumber : iviews"]

1391325361896938111
1391325361896938111
[/caption] Mengapa Hawking Keliru dan Meralat Teorinya ? Hawking keliru karena salah dalam memahami sifat kejadian alam yang telah lama menjadi pengetahuan umum untuk memahami fisika gravitasi . Contohnya sebagai berikut:  lubang hitam juga akan akan melanggar hukum termodinamika, karena salah satu prinsip termodinamika adalah tidak harus memiliki suhu nol mutlak . Bahkan sangat dingin dan memancarkan sedikit panas , tetapi jika yang terserap lubang hitam adalah cahaya, maka tidak akan mengeluarkan panas. Jadi lubang hitam akan memiliki suhu nol , yang seharusnya tidak mungkin . Kemudian pada tahun 1974 Stephen Hawking menunjukkan bahwa lubang hitam tidak memancarkan cahaya karena mekanika kuantum . Dalam teori kuantum ada batas tentang suatu objek . Misalnya, Anda tidak bisa tahu energi yang tepat dari sebuah obyek sehingga menimbulkan ketidakpastian. Karena ketidakpastian inilah , maka  energi suatu sistem dapat berfluktuasi secara spontan , selama rata-rata tetap konstan . Apa yang telah Hawking nyatakan menunjukkan bahwa ternyata di dekat even horizon (istilah dalam lubang hitam) dari pasangan lubang hitam partikel dapat muncul , di mana satu partikel menjadi terserap/terperangkap dalam cakrawala peristiwa ( mengurangi lubang hitam massa sedikit ) sementara yang lain dapat melarikan diri sebagai radiasi ( tersisa sedikit dari energi lubang hitam ) , jadi ternyata ada juga massa yang keluar dari lubang hitam, tidak sepenuhnya terperangkap. Massa-massa yang ada dalam lubang hitam itu ternyata memungkinkan untuk melepaskan diri. Temuan baru Hawking ini bahkan dapat membantu memecahkan pertentangan informasi di lubang hitam yang selama ini menjadi teka-teki besar dalam fisika modern. Hawking yang telah memikirkan tentang hal tersebut selama 30 tahun dan kini  meralat teori utamanya itu.

Menurutnya, sebuah lubang hitam hanya muncul untuk membentuk diri tetapi belakangan membuka diri dan melepaskan informasi tentang apa yang telah terjatuh ke dalamnya. Jadi kita dapat memastikan tentang masa lalu dan memprediksikan yang akan datang.

Atas dasar kesalahan teori diatas maka ada beberapa prinsip mekanika kuantum yang dilanggar. Yang pertama adalah prinsip mikroreversibilitas. Sebagaimana argumen para peneliti di The Center for Nuclear Studies GWU Washington DC,  paradigma mekanika kuantum, setiap proses fisis dapat dibalik kejadiannya. Kemudian yang kedua adalah prinsip kekekalan energi juga harus dilanggar. Dalam kekekalan energi hilangnya informasi dalam bentuk materi harus diiringi terciptanya energi sangat besar.

Jika paradoks ini benar, alam semesta akan bersuhu sekitar 1.031 derajat hanya dalam beberapa detik, yang dalam kenyataan tidak terjadi (fisikanet.go.id).

Salam fisikawan !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun