Mohon tunggu...
Irham Rajasa
Irham Rajasa Mohon Tunggu... -

Pemerhati sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Perlu Anda Ketahui dari Penerbangan Airasia QZ8501

3 Januari 2015   22:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:53 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu di Bandara Changi Singapura, ada seorang anak yang menanti orang tua dan saudara-saudaranya. Ada seorang istri yang menanti suami dan anaknya. Ada kamar hotel yang menanti untuk didatangi.

Pagi itu, tidak akan pernah sama seperti pagi-pagi lainnya. Si anak, telah kehilangan seluruh keluarganya. Sang istri tidak akan pernah berjumpa dengan suami dan anaknya yang terkecil. Kamar hotel itu tak akan ditempati tamunya yang tak akan kunjung datang.

Karena mereka semua telah terkubur di dasar laut bersama puing-puing AirAsia QZ8501.

Rasa sedih dan sakit dan kehilangan yang teramat dalam tentu dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan, tanpa pesa, tanpa pertanda. Ada generasi yang hilang, ada harapan yang padam, ada genangan air mata dan luka yang tak akan hilang dijamah waktu.

Kecelakaan pesawat selalu merupakan tragedi bagi umat manusia. Tidak hanya karena kemungkinan selamat yang sangat kecil,juga karena kembali mengingatkan kitaakan tipisnya batas antara hidup dan kematian. Ketika kita menggadaikan nyawa kita di tangan pilot dan si burung biru, demi kecepatan waktu dan kedekatan jarak tempuh.

Kecelakaan memang tidak hanya terjadi di udara, tapi bisa di laut, lebih banyak di darat, dan bahkan bisa menjamah kita semua di ruang-ruang pribadi tanpa kita duga.Akan tetapi, sebagai moda transportasi paling aman sekaligus paling beresiko, penanganan keamanan pesawat memang harus sangat sangat diperhatikan.

Ya keamanan memang mahal, tapikecelakaan pesawat tidak ternilai harganya.

Menilik kecelakaan AirAsia, kita harus lebih memperhatikan tentang tata kelola dan manajemen transportasi di negara ini. Terutama terkait kejanggalan dan ketidakberesan yang terkuak setelah kecelakaan terjadi, diantaranya adalah:

1.Tidak adanya briefing cuaca terhadap pilot Airasai dari FOO (Flight Operation Officer) yang diketahui dari sidak Menhub Jonan dan membuat beliau gusar. Pengambilan laporan cuaca BMKG dianggap sebagai hal yang tradisional dan pilot diberikan data cuaca tanpa di briefing sebelum penerbangan dan dibiarkan menerjemahkan sendiri data cuaca tersebut.

2.Izin penerbangan AIrAsia yang sebenarnya adalah senin, selasa, kamis, dan sabtu. Sementara penerbangan yang mengalami kecelakaan dilakukan pada HARI MINGGU. Corporate Secretary Airasia menjelaskan bahwa hal itu dilakukan karena adanya perubahan slot dari Bandara Changi dan merupakan hal yang wajar terjadi berdasarkan perubahan jadwal yang diterapkan oleh satu negara.

Sementara Kepala Angkasa Pura I mengatakan AirAsia dinyatakan boleh terbang hari minggu karena masih ada slot untuk penerbangan.

Sedangkan menurut Dirjen Perhubungan, berita itu adalah usang, kalau masih ada slot seharusnya AirAsia mengembalikan slot itu kepada pemerintah dan mengajukan kembali perubahan jadwal penerbangan.

Slot tambahan yang diberikan AP I kepada Airasia berarti penerbangan ekstra tidak berizin dan tidak diketahui oleh Dirjen Perhubungan.

Apakah ada permainan izin kepada Angkasa Pura I?? Ini harus diusut lebih mendalam dan kalau perlu dicek kembali izin-izin lainnya, kemungkinan ada ekstra flight maskapai lainnya yang juga tidak diketahui oleh Dirjen Perhubungan

Yang pasti penerbangan ekstra tanpa izin jelas melanggar regulasi pemerintah.

3.Pemajuan jadwal terbang dari yang seharusnya pukul 07.30 menjadi pukul 05.20. Apa yang menjadi alasan pemajuan jadwal tersebut?

4.Bagaimana keamanan dari pesawat yang digunakan Maskapai Airasia, sehingga ELT tidak berbunyi ketika pesawat menabrak laut.

Penting untuk mengungkap ini semua karena transportasi udara merupakan transportasi yang harus ber basis zero accident, karena satu kesalahan akan berakibat fatal.

Selanjutnya kita menunggu, Basarnas berhasil mengangkat badan pesawat dan KNKT berhasil menganalisa hasil blackbox dari pesawat ini, agar tidak ada kejadian serupa terulang di masa yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun