Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Empat Alasan Mengapa Saya Tak Mau Memiliki Pasangan Perokok

6 Oktober 2021   12:39 Diperbarui: 6 Oktober 2021   15:05 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perokok, foto oleh pecel melalui JESHOOTS

Kali ini topik pilihan kompasiana mengenai perokok. Saya pun tertarik menuliskannya karena saya sendiri tidak menyukai perokok aktif. 

Rokok dan pro kontra. 

Pro kontra tentang rokok tak pernah ada habisnya. Tentu siapapun termasuk perokok aktif tahu bahaya dari merokok. 

Dari penyakit jantung hingga paru-paru rentan kaitannya dengan perokok. Sayangnya kecanduan nikotin sangat sulit dihilangkan meskipun semua orang tahu bahaya dari merokok. 

Positifnya dari bisnis rokok adalah penyumbang terbesar dari pendapatan negara. Data terbaru di tahun 2021 mengungkapkan bahwa rokok berkontribusi sebanyak 97 persen dari penerimaan Cukai. Tentunya sangat menguntungkan bagi negara. 

Padahal fakta di lapangan banyak sekali kerugian dari merokok. Berita terbaru mengungkapkan jika ada seorang bayi yang meninggal karena digendong oleh bapaknya yang seorang perokok aktif. 

Salah satu bahaya perokok di masa pandemi adalah dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. 

Merokok dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan sel yang berperan dalam melawan infeksi. Selain itu, nikotin dalam rokok akan mengurangi kadar antioksidan dan vitamin C yang berperan dalam kekebalan tubuh. 

Bukan rahasia lagi jika perokok yang terkena covid-19 akan lebih sulit untuk sembuh dari penyakit ini. Selain itu, perokok pasif juga terkena dampaknya dari perokok aktif. Terlepas dari dampak ekonomi yang dihasilkan, saya tetap tidak menyukai perokok dan ada empat alasan mengapa saya tidak ingin memiliki pasangan perokok. 

1. Batuk terkena asap rokok. 

Saya terlahir dari ayah yang bukan seorang perokok. Tentunya jarang sekali saya terkena dengan asap rokok. Tak hanya itu, kedua adik laki-laki saya yang sudah beranjak dewasa juga tak merokok. Sehingga, sirkulasi udara di rumah kami bersih. 

Ketika duduk di dekat seorang perokok saya langsung batuk dan merasa tak nyaman. Selain itu, asap dari perokok aktif juga berbahaya bagi perokok pasif yang tidak merokok. Batuk saat terkena asap rokok adalah alasan pertama mengapa saya tidak mau memiliki pasangan perokok. 

2. Masalah ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun