Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lima Alasan Mengapa Saya Tak Tertarik Menjadi PNS

18 September 2021   20:37 Diperbarui: 23 September 2021   09:15 4421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tes CPNS. (Foto: KOMPAS/LASTI KURNIA) 

Saya bermimpi untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Tentunya akan berimbas pada ekonomi Aceh yang lebih baik. 

4. Dana pensiun bukan masalah. 

Alasan lain mengapa banyak orang di daerah saya mendaftar PNS adalah adanya dana pensiun. Siapa yang tidak tergoda dengan pekerjaan yang tidak banyak menuntut dan di masa tua terjamin kehidupannya dijamin oleh negara? 

Sayangnya di era sekarang dana pensiun bisa dipersiapkan dengan berbagai cara. Ada saham dan reksadana yang bisa memberikan pendapatan pasif. Kuncinya adalah konsisten untuk berinvestasi dan terus belajar. 

5. Ingin punya banyak waktu luang.  

Ada banyak orang yang berkata jika masa tua adalah saatnya menikmati kerja keras di masa muda. Sayangnya tak banyak yang mempertimbangkan jika di masa tua, energi dan kesehatan sudah mulai berkurang. 

Saya tak perlu menunggu masa tua untuk menikmati hasil kerja keras tersebut. Tentu saya juga ingin punya banyak waktu luang agar bisa mengajak keluarga nantinya untuk berlibur atau menghabiskan waktu bersama.

***

Beberapa alasan saya tidak ingin menjadi PNS tentu banyak yang tidak sesuai namun, saya menghargai pendapat setiap orang. Bukankah setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri? Setuju atau tidak lebih baik saling mendukung. 

Jika saya berprofesi sebagai seorang guru atau dosen maka saya berkeinginan untuk menjadi PNS karena salah satu kadang pengabdian diri. Saran saya bagi setiap orang, apapun profesinya jangan pernah berhenti untuk belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun