Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Ada 4 Alasan Mengapa Harus Gagal Sebelum Sukses

7 Juni 2021   10:15 Diperbarui: 7 Juni 2021   16:05 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A adalah pemuda berumur 23 tahun yang baru menjadi sarjana. Sama halnya dengan yang lainnya, ia berlomba-lomba untuk mengirim lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan. Sayangnya tak ada lamaran yang diterima dan ia bertekad untuk memulai bisnis. Faktanya di lapangan bisnis tak sesuai ekspektasi, ia gagal dan menganggap bahwa hidup tak adil. 

A adalah cerita fiksi tapi pasti banyak terjadi di kehidupan nyata bukan? Betapa banyak orang yang gagal dan memilih menyerah. Terlebih fenomena yang saya lihat pada milenial muda dan gen Z ingin sesuatu yang instan. 

Inginnya menjadi seorang youtuber terkenal seperti Atta Halilintar dan memiliki gaji ratusan juta per bulan. Ketika memulai karir menjadi seorang youtuber, malah kandas di tengah jalan karena ketika awal memulai tak sesuai ekspektasi. Gaji tak sesuai ekspektasi namun, pengeluaran untuk youtube besar. 

Oprah Winfrey, seorang presenter terkenal pernah berkata, "Saya tidak percaya kegagalan, itu bukan kegagalan jika kamu menikmati proses". 

Kegagalan sejatinya adalah proses, jika siap dengan sukses maka harus siap juga dengan gagal. 

Seiring berjalannya waktu, saya tahu bahwa gagal itu wajib hukumnya. 

Di masyarakat kita, stereotip mengenai kegagalan adalah sesuatu hal yang memalukan. 

Dari sekolah dasar, kita sudah diajarkan untuk menjadi orang yang sukses bukan gagal, padahal gagal dan sukses hubungannya sangat dekat. 

Lantas apa setiap orang harus gagal sebelum sukses? Jawabannya adalah iya. 

Berikut ada 4 alasan mengapa kita harus gagal sebelum sukses:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun