Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film

"Start Up", Drama Korea Selatan yang Penuh Makna

25 November 2020   15:41 Diperbarui: 25 November 2020   15:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Drama Korea akhir-akhir ini sedang naik daun. Jika dulu drama Korea dianggap sebagai tayangan dengan tema "cinta" kini drama korea hadir dengan tema yang berbeda. Jika dulu drama "Its Okay Not To Be Okay" diapresiasi banyak pihak karena mengangkat tema kesehatan mental yang tabu bagi orang Indonesia. Kini drama Korea hadir dengan drama "Start Up". Drama yang membahas mengenai sekelompok anak muda yang berniat membangun perusahaan rintisan. Karakter Nam Do San, seorang anak pemenang olimpiade matematika termuda dengan mimpinya membangun perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan yang dibangun berfokus pada kecerdasan intelektual.
 
 Seo Dal Mi, perempuan yang memiliki mimpi mempunyai perusahaan rintisan untuk balas dendam kepada kakaknya. Wo In Jae, kakak Seo Dal Mi namun, memiliki sifat cerdas dan penuh strategi berbanding terbalik dengannya. Terakhir karakter Han Ji Pyeong, manajer eksekutif yang tajam berbicara namun sesuai dengan realita. Drama ini sangat heboh bahkan sekelas YouTuber " Arief Muhammad dan Gita Savitri" juga membahas drama yang satu ini. Lantas apa makna dari drama Korea yang menuju 14 episode minggu ini ?
 
1. Untuk menuju sukses harus berani keluar dari zona nyaman

    Wo In Jae memiliki privilege ayah tirinya yang sukses membangun perusahaan. Ia hidup dalam bayangan kesuksesan dan uang dari ayah tirinya. Masalah muncul ketika sang ayah tiri mulai meremehkannya karena tanpa uang dan relasi ayahnya ia tak akan bisa sukses. Wo In Jae pun mulai membangun plan membuat perusahaan rintisan tanpa meminta bantuan kepada ayahnya.

     Wo In Jae membuktikan bahwa langkah pertama menjadi sukses adalah keluar dari zona nyaman. Keluar dari zona nyaman memang berat namun manusia menemukan passion di masa penuh tekanan. Contohnya seperti vaksin yang seharusnya membutuhkan waktu 10 tahun namun karena situasi pandemi yang mendesak berhasil membuatnya dalam kurung waktu kurang dari 3 tahun.

2. Butuh kerja keras untuk sukses
     Scene ketika Wo In Jae berhasil mendapat investor membuat Seo Dal Mi memandang sinis. Ia menganggap In Jae berhasil karena privilege ayah tirinya. Faktanya saat Seo Dal Mi tidur, In Jae berkenalan dengan investor dan berhasil bertukar kartu.
     Dalam dunia nyata banyak orang yang menganggap privilege yang seseorang punya berpeluang besar untuk sukses. Padahal kerja keraslah yang menentukan kesuksesan.

3. Berbicara jujur meskipun pahit
     Han Ji Pyeong dipilih dal mi sebagai mentor yang mengajarkannya bisnis. Sebagai seorang investor, ia terbiasa mengkritik. Hal tersebut menbuat Nam Do San menganggap Ji Pyeong benci kepada mereka. Di episide 12, mereka tak mau mendengar kritikan Ji Pyeong yang berakibat perusahaan rintisan hancur.
     Terkadang berkata jujur memang tak menyenangkan. Namun, berapa banyak orang yang hancur karena kebohongan terus-menerus? Drakor ini mengajarkan bahwa setiap kejujuran meskipun pahit berbuah manis.

4. Jika tak mampu jadi musuh, jadilah pasukannya
     Aku kira drama ini hanya berfokus pada mimpi anak muda. Ternyata nilai-nilai idealis juga ditanamkan di drakor ini. Saat bisnis yang mereka jalankan hancur, Nam Do San berusaha mengunggat perusahaan global yang berkerja sama dengannya. Namun, Ji Pyeong mengatakan untuk terima saja karena mereka tak mungkin menang.
     Ia berkata kepada Seo Dal Mi " jika tak mampu menjadi musuh maka jadilah pasukannya". Memberikan saran untuk mulai mencari pekerjaan lain lalu sembari menabung membangun kembali mimpi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun