Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Mahasiswa

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Petualangan Manusia Kiri

15 Maret 2023   19:59 Diperbarui: 16 Maret 2023   19:44 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
this photo was taken from Pexels.com

Pentingnya Petualangan Manusia Kiri  

Dimensi manusia secara umum memiliki dua sisi, yakni manusia kanan dan manusia kiri. Manusia kanan didefinisikan sebagai manusia yang berkarakter lurus, benar, dan patuh terhadap aturan. 

Sementara, manusia kiri dicirikan sebagai pelaku yang belok: menentang, memberontak, dan melawan. Entah siapa yang mengawali pengertian perbedaan manusia semacam itu. Yang jelas, manusia dengan jalan kiri masih dianggap buruk sampai zaman kiwari. 

Suara dan kritikannya dianggap sleweng. Gagasan-gagasannya dinilai ancaman. Lebih tepatnya, setiap aktivitas yang mereka lakukan itu bahaya. Patut dicurigai dan diwaspadai.

Padahal jika ditelusuri, manusia kiri tidak serta merta seperti yang dibahasakan di atas. Mereka juga mempunyai sisi kebaikan, seperti rasa prihatin, simpati, empati, serta antusias melawan penindasan. 

Manusia kiri tidak buruk dan jalang. Manusia kiri adalah manusia yang paling berani melawan kejahatan, menegakkan keadilan, dan menarasikan penderitaan rakyat di depan penguasa. 

Tidak sedikit pemikiran cemerlang dan revolusioner,  semangat tinggi menegakkan keadilan, memperjuangkan kebenaran, serta membela rakyat dari penindasan rezim yang kejam dimiliki oleh manusia kiri.  

Presiden pertama kita, Bung Karno bukankah manusia kiri? Beliau adalah pahlawan yang telah menumbalkan hidupnya melawan kolonialisme, membasmi imperialisme, dan mematikan ideologi yang tidak simetris dengan kehidupan bangsa Indonesia.

 Negarawan sejati pernah menjelaskan bahwa pancasila adalah ideologi kiri dalam buku "Revolusi Belum Selesai: Kumpulan Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965" karena mengandung unsur keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang artinya, menentang kapitalisme. Sebuah ideologi yang saat itu diyakini mengancam keterbelahan persatuan bangsa Indonesia mengingat usia kemerdekaan masih muda juga pertimbangan aspek multikulturalnya.

Ketika masih menjabat kepemimpinan terhormat, wartawan Jerman pernah mewawancarainya secara eksklusif. Dalam wawancara tersebut, beliau mengungkap Pancasila serta lima azimat revolusi Indonesia tidak hanya murni dihasilkan dari pemikirannya sendiri, tetapi mengikutsertakan juga pemikiran para tokoh berhaluan kiri.

Lenin, Karl Marx, Hitler, Okuma, Saigo Takamori (pemimpin new revolusi Jepang) merupakan sederet pemimpin yang telah dipelajari sepak terjangnya bertahun-tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun