Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Mahasiswa

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Warisan

16 November 2022   09:06 Diperbarui: 10 Maret 2023   14:18 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
This photo taken from iNews.id

Aku dibentuk dari tradisi bahkan sebelum manusia cukul di bumi

Adalah harta benda, barang antik, atau bahkan kotak pandora dari orang yang telah meninggalkan dunia fana ini

Dalam kehidupan nyata, aku sering diperebutkan oleh banyak orang karena kelimpahanku, ukuranku yang membentang seluas samudra, dan tanah yang tak terhingga.

Peranku di kehidupan manusia ada dua : membuatnya bahagia atau menderita.

Kebahagian terletak dalam diri mereka yang mampu menerima penyampaiku secara lapang dada

Mengikuti kalimat dan perbuatan terpujinya tanpa berani melanggar

Yang difungsikan untuk nama depan bukan belakang

Yang memberi kasih sayang bukan perseturuan
Yang memberi kemaslahatan bersama bukan satu kalangan

Jujur transparan dan dapat dipertanggungjawabkan

Sebaliknya penderitaanku terletak dalam diri mereka yang serakah dan rakus dengan pikiran keras dan hati yang was-was setelah penyampaiku tinggal di alam yang beda.

Sering, mereka berani bertumpah darah demi aku sampai adegan perang dunia masa kerajaan atau kejayaan tak mampu membahasakan

Mengkomatkamitkan mantra agar aku diserahkan ke tanganya

Membunuh tanpa menyentuh adalah cara licik mereka mendapatkanku secara instan

Bukan manusia, bukan binatang, bukan tumbuhan, melainkan makhluk lain di negeri sana, negeri tanda tanya

Sampai cerita malin kundang kalah melegenda.

Aku pesan kepada pemilikku kelak, terimalah aku dengan tangan terbuka dan hati riang.
Bagaimanapun, penyampaiku adalah mereka yang telah mengeluarkan banyak keringat semasa hidupnya

Dari darah perjuangan bukan darah penghianatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun