Dengan begitu, civitas perusahaan dapat bekerja secara profesional dan efisien sesuai prosedur, visi, dan misi. Terbaca secara terbiasa bahwa pekerja kelas rendah kadang banyak protes pada tugas yang diberikan oleh perusahaan.Â
Mereka kerap berdemonstrasi atau melakukan aksi, seperti mogok kerja karena upah tidak layak. Mereka kadang cemburu dengan pekerja level menengah dan atas dengan ruangan AC.Â
Sebaliknya, Â pekerja level menengah atau atas merasa keki dengan rekan kerja kelas rendah yang memperoleh kompensasi, di mana jumlahnya setara dengan energi dan tenaga mereka. Masalah ini minim dipikirkan oleh perusahaan dan harus dijadikan bahan evaluasi supaya tidak ada penyakit dalam perusahaan.
Keempat, Apresiasi.Â
Untuk menciptakan lingkungan kerja penuh semangat dan motivasi, maka harus ada apresiasi. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kinerja agar terus mengembangkan potensi diri untuk kepentingan dan kemajuan perusahaan.Â
Pemberian apresiasi guna menghargai jasa dan prestasi  karyawan terhadap perusahaan. Tanpa menerapkan apresiasi, banyak perusahaan tiba tiba tutup usia akibat pengunduran diri karyawan secara masif dan kondisi lingkungan kerja buruk.Â
Apresiasi tidak harus berbentuk uang, tetapi dengan berpiknik, berlibur, dan membangun solidaritas kekeluargaan dengan program outdoor semisal  juga salah satu bentuk apresiasi yang bisa dilakukan. Tidak sedikit perusahaan skala besar atau kecil mampu bertahan dengan strategi ini.
Saking pentingnya, apresiasi ini disinggung dalam buku "5 Bahasa Apresiasi dalam Dunia Kerja" karya Gary Chapman dan Paul White. Buku itu menjelaskan secara rinci terkait pentingya program apresiasi sebagai salah satu faktor utama dalam kepuasan kerja.Â
Setidaknya, beberapa faktor tersebut berhubungan dengan Pujian, Waktu Berkualitas, Pelayanan, Hadiah Nyata, dan Sentuhan Fisik. Tak dapat dipungkiri bahwa mayoritas pegawai mendambakan kebutuhan materi yang mumpuni.Â
Tetapi itu tidak cukup, perlu ada tambahan berupa kebutuhan psikologis, yakni dipahami, diakui, dihargai, dan dicintai sebagaimana penjelasan thesis dari R Covey yang menemukan alasan mengapa banyak orang Amerika meninggalkan pekerjaan, bukan karena finansial, tetapi kebutuhan internal batin.
Menghasilkan Lingkungan Kerja yang MembahagiakanÂ