Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Mahasiswa

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Potensi Mahasiswa Membangun Transformasi Digital

27 Juni 2022   03:29 Diperbarui: 27 Oktober 2022   11:51 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
this Photo Taken From Edukasi Kompas

            Potensi Mahasiswa Memberdayakan Transformasi Digital

            Di era akselerasi teknologi yang terus berkembang, paham transformasi digital merupakan kebutuhan krusial yang harus dimiliki setiap individu. Hal ini mengingat peranan digitalisasi yang berpengaruh besar dalam kehidupan manusia modern. Selain berpengaruh, transformasi digital juga membawa perubahan yang cukup serius, di mana sebagian besar aktivitas telah memainkan teknologi yang dianggap lebih praktis dan efisien dibanding manualisasi.

Saat ini tanpa memainkan digitalisasi dan perangkat-perangkat teknologi canggih pasti tersisih. Revolusi industri 5.0 memberi tantangan yang cukup serius di beberapa sektor penting, termasuk pendidikan, di mana wilayah ini adalah fundamental aset sebagai jaminan pembentukan sumber daya manusia melalui ilmu pengetahuan yang bermutu. Sebagai aset yang cukup menjanjikan dalam membawa perubahan, disinilah pendidikan dipaksa mampu menjawab tantangan digitalisasi secara eksplisit.

Tantangan digitalisasi ini tidak cukup jika dihadapkan pada pendidikan, seperti sekolah. Mengapa? Karena pendidikan di sekolah masih pada tahap proses pengenalan, pembentukan karakter serta pengembangan minat bakat. Artinya, sistem pembelajarannya belum mengkaji dan mempraktikkan suatu teori dan praktek kesosialan secara menjurus. Yang pasti, Tantangan ini dapat diatasi oleh kampus, sebagai basis sumber daya pengetahuan yang mendalam dan luas.

            Kampus memiliki beberapa potensi besar dalam mendorong kemajuan bangsa yang salah satunya dapat dipotret melalui kreativitas dan pengembangan mahasiswa. Tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa adalah Agent of Change (aktor perubahan dan pemikul tanggung jawab bangsa kelak) yang dituntut mampu menangani berbagai masalah yang diakibatkan akselerasi globalisasi atau perkembangan teknologi. Agent of change atau potensi bermutu ini dapat diidentifikasi dari beberapa hal.

            Pertama, banyaknya mahasiswa yang mengenyam pendidikan di kampus maju atau international. Bahkan dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa terus mengalami peningkatan. Melansir dari (BPS) Badan Pusat Statistik, pada tahun 2011, jumlah mahasiswa mencapai 5,36 juta orang. Enam tahun kemudian, pada tahun 2017, jumlah mahasiswa naik menjadi 7,74 juta. Dan data terakhir menunjukkan, pada tahun 2021, jumlah mahasiswa meningkat dengan total kurang lebih 8 juta orang. Data tersebut diperoleh berdasarkan akumulasi kampus PTN dan PTS. Sementara, pada tahun 2022, data UNESCO menunjukkan jumlah mahasiswa yang kuliah di luar negeri mencapai 53.604 orang.

            Kedua, Deep Learning Context. DLC merupakan teknik pembelajaran secara mendalam yang mencakup teori dan konsep dari perkembangan IT dan perubahan struktur sosial. DLC mengacu pada upaya dan usaha menjawab berbagai macam fenomena dan permasalahan baru disertai dengan referensi yang kuat dan penemuan-penemuan baru. Lebih spesifiknya, DLC menjadi kunci fundamental untuk mengenali IoT, Internet of Things (perangkat menggunakan internet), AI Artificial intelligent (kecerdasan buatan) dan memahami pengaruhnya dalam kehidupan perkembangan zaman.

            DLC ini hanya dapat ditemukan di kalangan mahasiswa, di mana seluruh orientasi pembelajaranya memaksa mahasiswa cakap dan kritis membaca situasi dan kondisi akibat suatu perubahan baik yang bersifat struktural atau horizontal. Sehingga tidak heran, diskusi dan perdebatan begitu melekat di kalangan mahasiswa dengan dosen. Ditambah lagi, di pertengahan semester, kisaran 5 sampai enam, mahasiswa diminta mengabdi kepada masyarakat melalui program PKL (Praktek Kerja Lapangan) untuk membuktikan kemampuan dan kreativitasnya.

            Ketiga, Etos pengalaman. Mahasiswa yang mengenyam pendidikan selama  beberapa tahun memungkinkan memiliki pengalaman yang cukup mumpuni. Experience ini bisa dilihat melalui dua poin penting. Pertama, terdapat mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa praktek di lapangan untuk melatih keterampilan skill agar mampu menyesuaikan diri dan membawa perubahan. Kedua, organisasi yang beragam, baik yang bersifat internal, seperti UKM dan eksternal (luar kampus) yang bisa menambah relasi antar mahasiswa, mengembangkan passion serta  melatih mahasiswa terkait cara bersosialisasi. pengalaman ini menarik untuk dikembangkan karena tidak dimiliki oleh kalangan pelajar bukan mahasiswa.

Keempat, Etos Kemandirian yang kuat. Dari Historitasnya, mahasiswa mempunyai kultur kemandirian yang sangat kuat. Pada masa kolonial semisal, mahasiswa mampu bertahan di tengah gempuran penjajahan meski akses terhadap pemerintah sangat lemah. Hal ini semakin jelas ketika akses pendidikan dikungkung oleh kolonial, mahasiswa tetap eksis dan berjuang bersama dengan rakyat untuk memperoleh kemerdekaan. Ini merupakan etos kemandirian yang tidak bisa dianggap remeh temeh.

Selain itu, saat ini banyak mahasiswa yang kuliah sambil bekerja untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri. Lepas tanggung jawab dari orang tua soal finansial dan kebutuhan sehari-hari, merupakan etos kemandirian yang mampu mendukung dan menunjang karir dan pekerjaan dalam jangka waktu panjang. Kemandirian semacam ini juga dapat menampik ketergantungan, di mana karakter ini dapat menciutkan nyali potensi pengembangan diri yang berakibat suka mengandalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun