Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Mahasiswa

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Kompilasi: Jeritan Bumi Pertiwi

6 Agustus 2021   03:24 Diperbarui: 6 Agustus 2021   03:31 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budak merdeka 

pemuda, butakah matamu

aku kini teruk lumpuh

disandra oleh tangan-tangan gerayang

Oleh kejahatan-kejahatan masa lalu

Aku menangis pilu tersedak tak berujung

Aku menjerit dalam deru membisu 

pamuda, tandaskah akalmu

aku mesti sumpah dan lidah-lidahmu

kepala, tangan, dan kakimu

membengisi tikus --tikus berakal berumah di lorong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun