Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Selama Berkarya di Dunia Maya, Selalu Ada IndiHome yang Menyala

11 Mei 2023   11:14 Diperbarui: 11 Mei 2023   11:30 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi, Halaman Kantor Telkom Indonesia Cabang Bangsri, 26-08-2016.

Kadang-kadang inspirasi datang tidak kira-kira. Sekejap tiba-tiba ide-ide berseliweran di kepala. Harus ditangkap cepat-cepat. Terlambat sedikit, inspirasi melesat entah kemana.

Seperti api semangat dalam keseharian kita. Sering kali berkobar membara. Tidak jarang, melempem, bagaikan lilin kecil yang hampir padam. 

Untungnya kita hidup di zaman informasi. Berbekal telepon genggam canggih. Kita bisa keliling dunia hanya dengan duduk dan skrol pakai jempol. Rasa bosan mudah hilang. Disuguhi hiburan digital beraneka ragam. Sampai kita bosan menikmati hiburan.

Dengan menatap layar berlama-lama. Kadang-kadang menonton orang berjoged gembira. Telah membangkitkan semangat kerja yang tadinya melempem. Kembali menyala, membara.

Meski semenyenangkan itu, internet juga kadang-kadang membuat kita lupa waktu. Sibuk skrol tanpa henti. Sampai mata benar-benar letih. Jari jemari mulai kaku, pegal-pegal dan kesemutan. Dari yang tadinya sambil duduk, mulai selonjoran hingga sambil tiduran. Sampai ketiduran. Dibangunkan oleh gawai yang bergetar. Bangun dengan sempoyongan. Pikiran masih internetan. Mata remang-remang. Berjalan malas-malasan. Mandi masih ingat tontonan.

Hidup kita seperti dikuasai internet. Internet memanjakan kita. Lalu kita tenggelam dalam dunia maya. Dunia tanpa batas, tanpa tepi yang menjanjikan kemajuan zaman. Sehari saja tanpa dunia maya, rasanya seperti menjadi manusia purba.

Hati jadi resah. Pikiran melayang-layang, kemudian kesepian. Seolah-olah ditelan zaman. Tidak bisa tidur. Susah tidur, insomnia. Mau fokus kerja rasanya susah. Dunia maya begitu menggoda. Padahal kerja tanpa internet pun bisa.  

Hingga kita lupa. Hidup ini bukan cuma soal dunia maya. Bersosial, bercengkrama tanpa menatap layar, berbagi tawa tanpa emoticon. Melambaikan tangan menyapa tetangga. Seringkali, karena terlalu asyik sibuk di dunia maya kita mengorbankan kehidupan di dunia nyata. 

Entah sampai kapan kita kecanduan teknologi canggih. Padahal hari esok teknologi semakin canggih. Jauh lebih canggih dari apa yang ada hari ini.

Dengan teknologi sekarang saja, hampir 24 jam waktu kita, selalu terhubung dengan internet. Tenggelam dalam internet dan seolah tak bisa menikmati waktu tanpa internet. Coba kita bayangkan, jika teknologi telah mampu merealisasi telepati dalam gawai. Atau, contoh paling dekat adalah metaverse. Jika suatu saat metaverse telah masif digunakan di seluruh dunia. Berapa banyak waktu kita yang akan kita habiskan di dunia metaverse? Sungguh sukar dibayangkan.

Sejenak kembali ke masa lalu. Tahun 2016. Tahun dimana siang-malam saya selalu disiplin datang ke Telkom Indonesia Bangsri. Disanalah saya menikmati kecepatan internet yang luar biasa. Belajar banyak hal dari internet. Menulis di blog pribadi, membuat channel YouTube, lembur pekerjaan dan mengerjakan tugas kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun