Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Fiksi, Sinetron dan Indonesia 2045

3 Desember 2022   11:00 Diperbarui: 3 Desember 2022   11:00 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Aleksandar Pasaric

Bagian 1: Sebuah Fiksi.

Andaikata, hari ini adalah hari pertama tahun 2045. Hari minggu yang cerah. Libur tahun baru. Ceritanya, tadi malam saya gembira bukan main. Reunian dengan teman-teman SMA, menyewa Gedung mewah. Sebuah acara yang berkesan. 

Di tahun dimana Indonesia telah mencapai usia seabad. Usia yang mapan untuk sebuah negara. Dulu, pernah ada orang bernama Arkand Bodhana, dalam acara Kick Andy, mengatakan Indonesia sebaiknya berganti nama menjadi Nusantara. Dengan berganti nama, secara perhitungan Arkand Secret Code, Indonesia akan menjadi negara maju.

Sayangnya, pencetus ide berganti nama tersebut telah tiada. Menjadi antiklimaks. Karena beliau tidak bisa membuktikan bagaimana jadinya jika Indonesia berganti nama. Padahal ide itu mungkin saja terealisasi. 

Saya yakin, manusia Indonesia di tahun 2045 semuanya smart people.

Bagian 2: Sekolah (Tidak) Penting.

Semakin maju, manusia Indonesia semakin cerdas dalam setiap sendi kehidupan. Meskipun banyak ketinggalan dalam banyak hal, manusia Indonesia tetap menang di banyak hal lainnya.

Semakin tua usia Indonesia, makin banyak pembahasan soal sekolah itu tidak penting. Daripada sekolah hasilnya begitu-begitu saja, lebih baik begini, begini dan begitu. 

Begitulah, pada akhirnya tetap kesimpulannya sekolah itu penting, karena sekolah mengajarkan orang tentang sekolah. Begitu tahu kalau sekolah itu begitu. Sehingga efeknya seperti itu. Akhirnya orang yang sekolah menarik kesimpulan bahwa sekolah itu penting.

Apaan sih ini.

Bagian 3: Cara Mencerdaskan Bangsa.

Bagaimana caranya membuat sebuah negara seperti Indonesia maju dengan sangat cepat?

Begini, seandainya saya adalah seorang Profesor di bidang literatur. Saya kebetulan meneliti efek sebuah tontonan terhadap kualitas manusia di berbagai belahan bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun