Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lomba Balap Karung

2 Desember 2022   09:18 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:26 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Bulat Khamitov

Dengarkan baik-baik

Jangan buru-buru membaca

Jangan cepat-cepat kau lahap

Aku tahu kamu lapar

Sedangkan aku masih ingin berbincang

Kuseduh kopi
Kutunggu hadirmu
Di tengah riuh dunia
Di pojok warung
Disana kita berjumpa
Bersua, berbagi cerita

Jantungku berdetak lebih kencang
Seperti genderang mau perang

Ambisi menyala-nyala
Angin meniupnya berkobar-kobar
Lelah tak terasa
Bekerja bagai kuda

Kini aku terkapar
Irama jantungku menggelepar
Ku kira aku akan mati

Kukejar ambisi
Lelah, lelah, lelah

Kupasrah
Aku seperti tak berdaya
Aku malu pada raga

Kuberjalan pelan
Seperti ada yang memberontak
Tapi apa

Ketika aku sampai di sebuah pohon rindang
Sejuknya melelapkanku di pangkuan akarnya

Sesosok kakek tua memakai blangkon berbaju batik menepuk pundakku
"Nak, hidup itu seperti lomba balap karung, gembiramu ketika menang tidak akan mengalahkan gembiramu ketika berlari. Maka nikmatilah proses yang kau jalani."

Aku terkesiap.

Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun
Kini di usiaku yang ke empat puluh tahun
Aku tersadar

Menikmati proses lebih nikmat daripada menikmati hasil

Cucuku menjawab, "bagaimana bisa menikmati hasil kalau tidak pernah berproses, kek?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun