Kamu tidak bisa memutar waktu dan merubah semuanya. Pun, misalnya, kamu bisa merubah waktu kembali ke masa lalu. Saya yakin kamu tetap akan kecewa pada akhirnya. Karena yang membuatmu kecewa bukanlah orang lain, sesalah apapun orang lain.
Kecewa adalah salah satu dari ribuan nama perasaan. Ketika perasaanmu yang sekarang kamu beri nama kecewa, maka kamu akan kecewa. Tetap kecewa selamanya?
Perasaan manusia timbul karena pilihan manusia itu sendiri. Perasaan muncul sebagai respon terhadap keadaan yang dialami oleh orang itu. Jadi, peristiwa yang sama bisa menimpa siapa saja. Tetapi perasaan yang muncul setelah peristiwa tersebut, amat tergantung oleh pelakunya. Pilihan perasaan yang diinginkan.
Pola-pola yang selama ini menyebabkan seseorang menjadi kecewa.
1. Harapan terhadap seseorang
Harapan itu baik. Harapan seperti halnya doa. Harapan menuntun kita untuk berpikir positif. Membuat sikap kita menjadi tenang menghadapi masa depan.
Masalahnya, harapan seperti apa yang kita harapkan, menentukan bagaimana perasaan kita, ketika harapan itu terjadi.
Harapan bahwa musuh kita akan mati secara tragis, ketika terwujud. Kita tidak akan bahagia, itu hanya kepuasaan semu.
Harapan bahwa seseorang akan selamanya baik, itu baik. Tetapi, memendam kemungkinan yang amat dalam, bahwa ketika seseorang tiba-tiba tidak baik, kita menjadi kecewa. Kita mudah kecewa kepada siapapun.
Kesimpulannya, berharap kepada seseorang itu salah. Harapan harus digantungkan kepada Tuhan. Sedangkan harapan itu harus berwujud kepada kita, bukan kepada orang lain.