Mohon tunggu...
Irgi  Nur Fadil
Irgi Nur Fadil Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA INDONESIA Fakultas Pendidikan Agma Islam. Aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bernostalgia dengan Antonim

21 Desember 2017   07:59 Diperbarui: 21 Desember 2017   09:43 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyawa kimia yang atomnya masih di cari di kantong doraemon

Di depan tukang sate yang sedang sibuk dengan arangnya aku malah sibuk mikirin rintik air hujan dan bersemayam nya semangat. Dalam kasus yang sebelumnya, ini tergolong dalam masalah perasaan, bisa dikatakan ini masalah percintaan. Iya, bisa di lihat dari tulisanku akhir-akhir ini kebanyakan isinya soal rasa rindu dan cinta. Label di kolom kompasiana sendiri selalu menjadi trend, jika melihat dari dari data yang ada. 

Mungkin penulis di kompasiana kebanyakan lagi di mabuk cinta, makanya banyak artikel yang memuat tentang cinta. Tapi aku tak mempersoalkan lebel cinta, yang penting kita sama-sama tau bahwa Setnov tersangka kasus E-ktp, dan aku di mabuk cinta karna ada wanita yang lahir di rahim ibunya saat itu masih di Purworejo dan di besarkan di Lampung Barat, aku memanggilnya elnay. 

Jangan ikutan manggil elnay kalau belum tau kepanjangannya, sekarang aku batasi siapa yang boleh manggilnya elnay. Yang aku izinkan hanya orang tuanya, aku dan adiknya. Hahaha, enggak aku bercanda kalian boleh manggil elnay tapi bayar, buat ongkos ke Puncak besuk malam tahun baru.

Aku ingin mengajak kalian berpikir dan bernostalgia dengan materi Antonim waktu masih belajar di Sekolah Dasar.  Dari beberapa penelitian penulis bahwa istilah pdkt lebih berkesan tinimbang pas pacaran, kalau kurang percaya boleh kalian mencobanya. Tapi ingat, jangan mainan. Coba kalian pikir siapa sih yang nggak pernah ngrasain jatuh cinta, tapi yang kalian harus tau dari cinta, bukan cara dapatnya atau cara mencintainya namun yang harus kalian pikirkan bagaimana caramu menjaga cinta itu agar suci.

Bicara soal cinta yang suci, aku ingat lagu dangdut kalau tidak salah begini lirik nya "kalau ada cinta kenapa harus ada perpisahan". Menanggapi lirik tersebut aku ingat pelajaran bahasa Indonesia waktu masih duduk di kelas 4 SD dengan materi antonim (lawan kata). Contohnya lawan kata dari gelap<>terang dan seterusnya. 

Nah, jika di hubungkan dengan kalimat "kalau ada cinta kenapa harus ada perpisahan", rasionalnya jika ada kata perpisahan maka ada pertemuan bila di hubungkn dengan kalimat yang tadi, kalimat itu di betulkan sama teori Antonim. Tumbuh pertanyaan yang membuatku tercengang, kata cinta yang terselip di kalimat tadi. 

Seharusnya dengan adanya cinta maka secara fungsional cinta dapat menghambat perpisahan seperti film romeo n juliet versi the jak-viking, dari keduanya saling mempertahankan cinta, kesetiaan untuk mempertahankan kisah cinta mereka. Padahal dari keduanya tidak ada restu dari pihak the jak maupun dari viking hingga memicu munculnya konflik pertempuran.

Nah untuk meminimalisir adanya perpisahan, sebaiknya kalian mengikuti arus, jangan pernah ada yang berpikir "aku nggak bisa terus-terusan begini" atau lebih jelasnya hilangkan keegoisan dari diri kalian. Ingat cinta itu anugerah jika engkau ingin menyenangkan tuhan terimalah anugerah itu, baik buruknya tinggal bagaimana caramu menyikapinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun