Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penelitian Terbaru: Batu di Bukit Langara Berasal dari Zaman Kapur

22 Januari 2022   20:53 Diperbarui: 22 Januari 2022   21:03 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Langara. Sumber Indonesia Kaya

Hasil penelitian terbaru mengatakan bahwa batu gamping di Bukit Langara berasal dari fosil binatang laut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Air Tanah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Selan Ali Mustofa.
Seperti dikutip dari Antara News pada Sabtu, 22 Januari 2022, Ali mengatakan bahwa batu kapur yang berada di Bukit Langara, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, tersebut merupakan jenis batu gamping yang tercipta sekitar 180 juta tahun.
Ali juga menyampaikan bahwa batu kapur tersebut merupakan yang tertua di wilayah ini. Menurutnya, batu dari Bukit Langara sudah ada sejak zaman kapur.
Sedikit tambahan informasi, diketahui bahwa periode zaman kapur dimulai 145,0 juta tahun yang lalu dan berakhir 66 juta tahun yang lalu. Artinya batu yang ditemukan di Bukit Langara berusia sangat tua.
Ali Mustofa juga menuturkan bahwa batuan yang ditemukan di Bukit Langara, pada awalnya merupakan batuan yang terbentuk di laut, hasil pengendapan hewan laut jenis orbitulina.
Batu yang sudah terbentuk sejak lempeng benua Australia yang bergerak menumbuk lempeng Sunda Land yang saat ini berada bersama dengan ofiolit Meratus.
Ali juga mengungkapkan bahwa di Bukit Langara memiliki ciri batuan yang berbeda dibandingkan dengan batu gamping di daerah yang ditemukan batuan sejenis, seperti batu gamping di daerah Bajun, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Dari hasil penelitian geologi mengungkapkan bahwa Batu di Bukit Langara berasal dari binatang kerang yang membatu.
"Batuan ini sama persis seperti batu gamping yang ada di Australia, rupanya saat jutaan tahun lalu, batu Australia ini migrasi atau terpental ke Gunung Langara ini," tutur Ali Mustofa seperti dikutip dari Antara News pada Jumat, 21 Januari 2022.
Ali melanjutkan perkataannya yang mengemukakan batu kerang yang seperti itu tidak mungkin hasil pembekuan kawasan sungai atau kawasan danau, ia yakin bahwa batuan itu berasal dari laut karena berupa kerang.
Batu Langara ini merupakan batu yang unik serta menarik untuk diteliti. Hal itu bertujuan untuk mengetahui asal muasal bumi sejak ratusan juta tahun yang lalu.
Bukit Langara saat ini menjadi destinasi wisata yang ada di desa Lumpangi, Loksado, Kalimantan Selatan. Terutama bagi mereka yang menyukai petualangan.
Tujuan wisata adalah mendaki gunung dan mengabadikannya dengan gawai yang mereka miliki.
Demikian hasil penelitian terbaru ini disampaikan, penelitian lebih lanjut harus bisa mengungkapkan fakta lain di balik Bukit Langara.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun